Ragam Pilihan Saham Saat Ramai Sentimen DP 0 Persen

Dengan ada sentimen itu, Analis PT Kiwoom Securities, Sukarno Alatas menuturkan, kebijakan DP 0 persen positif untuk kendaraan dan properti.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Feb 2021, 21:15 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2021, 21:15 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berupaya memulihkan ekonomi. Sejumlah kebijakan  pun dikeluarkan untuk dongkrak ekonomi Indonesia. Baru-baru ini, pemerintah merelaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan baru. Kebijakan ini akan dilakukan bertahap yang dimulai Maret 2021.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga melonggarkan kebijakan down payment atau uang muka untuk kredit kendaraan bermotor. Penerapan kebijakan DP 0 persen untuk kredit kendaraan bermotor berlaku mulai Maret 2021.

BI juga melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) untuk kredit dan pembiayaan properti. LTV kredit properti dapat mencapai 100 persen. Dengan begitu nasabah bisa mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) dengan uang muka atau down payment (DP) 0 persen.

Dengan ada sentimen itu, Analis PT Kiwoom Securities, Sukarno Alatas menuturkan, kebijakan DP 0 persen positif untuk kendaraan dan properti. Kebijakan itu dinilai dapat meningkatkan penjualan sehingga diharapkan kinerja sektor otomotif dan properti membaik.

Akan tetapi, ia menuturkan, kebijakan tersebut belum dapat maksimal untuk dongkrak pertumbuhan ekonomi. Hal ini seiring kondisi ekonomi belum pulih, tetapi dapat meminimalkan perlambatan ekonomi.

”Tingkat pengangguran masih tinggi akibat COVID-19, jadi daya beli minim. Kalau untuk tingkat menengah atas ada potensi daya beli, tetap terjaga tapi kondisi saat ini secara tidak langsung kelas menengah atas tetap kena,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pilihan Saham

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di tengah sentimen itu, Sukarno merekomendasikan trading buy untuk sejumlah saham antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN),

Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Trimitra Tbk (LAND), PT BFI Finance Tbk (BFIN), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS),

"Trading buy. Untuk saham-saham yang masih turun boleh gunakan strategi buy on weakness pada level support yang dianggap kuat,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya