Imbal Hasil Obligasi AS Bayangi Pasar Modal, Investor Domestik Jadi Penopang

Investment Information Mirae Asset, Martha Christina menuturkan, bila surat utang sudah mulai keluar, dampak lain yang mungkin saja terjadi akan mempengaruhi pasar saham di Tanah Air.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Mar 2021, 14:32 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 14:32 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat diprediksi berdampak untuk pasar modal di Indonesia, salah satunya membuat dana asing keluar.

"Bagi kita di Indonesia dengan imbal hasil negara AS itu mengalami kenaikan, ada potensi dana asing akan keluar dari Indonesia. Yang paling pertama kalau misalnya ini terjadi dalam jangka panjang ada di surat utang negara," kata Investment Information Mirae Asset, Martha Christina, Kamis (4/3/2021).

Martha menuturkan bila di obligasi sudah mulai keluar, dampak lain yang mungkin saja terjadi akan mempengaruhi pasar saham di Tanah Air.

"Tapi kita harus lihat dulu datanya apakah untuk asing di surat negara bagaimana. Nah biasanya kalau sudah mulai keluar di surat utang negara yang berikutnya itu ada di pasar saham," ujarnya.

Meski demikian, Martha mengaku hingga saat ini dirinya belum melihat dengan pasti terkait surat utang negara. Oleh karena itu, Ia mengimbau tak perlu terlalu khawatir dengan hal ini.

"Kami belum lihat di surat utang negara ya, jadi yang di saham belum perlu dikhawatirkan. Kalau memang nanti terjadi di surat utang negara lalu di pasar saham. Itulah pentingnya juga peran investor domestik," tuturnya.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Investor Domestik Dominan

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini pasar saham telah didominasi investor domestik sehingga apabila memberikan dampak, investor lokal diharapkan mampu memberikan sentimen positif.

"Kalau saat ini memang pasar saham di Indonesia, investor domestiknya sudah mulai dominan, jadi sudah mulai menggerus porsi asing yang sebelumnya lebih tinggi. Jadi nanti kalau memang terjadi dari domestik sendiri bisa mengcover," kata dia.

Bursa Saham Asia Tertekan

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Kamis, (4/3/2021) mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan. Wall street turun seiring imbal hasil obligasi yang kembali melonjak.

Di Jepang, indeks saham Nikkei tergelincir 1,19 persen pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks saham Topix turun 0,83 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi anjlok 1,39 persen.

Demikian juga di bursa saham Australia. Indeks saham ASX 200 melemah 1,32 persen. Data ekonomi Australia seperti penjualan ritel dan data perdagangan pada Januari akan dirilis pada Kamis pekan ini. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,55 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis, 4 Maret 2021.

Investor juga mencermati saham teknologi di Asia pada perdagangan Kamis pekan ini seiring saham teknolgi yang tertekan di wall street karena imbal hasil yang melonjak.

Saham Softbank Group turun 3,02 persen pada awal perdagangan Kamis pekan ini. Saham Samsung Electronics susut 1,9 persen, sementara itu produsen chip SK Hynix melemah 2,38 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya