Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah seiring sektor saham teknologi menyeret indeks saham S&P 500 tertekan pada perdagangan Rabu, 3 Maret 2021. Kenaikan imbal hasil obligasi kembali menekan wall street.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham S&P 500 melemah 1,3 persen menjadi 3.819,72 dipimpin sektor saham teknologi dan konsumsi.
Indeks saham Nasdaq turun 2,7 persen menjadi 12.997,75 karena saham Apple, Amazon, Microsoft dan Alphabet. Saham perusahaan teknologi raksasa itu masing-masing turun lebih dari dua persen, dan Netflix merosot lima persen.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, indeks saham Dow Jones turun 121,43 poin atau 0,4 persen ke posisi 31.270,09. Wall street melemah didorong imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun memperpanjang kenaikannya.
Suku bunga acuan naik lebih dari 8 basis poin ke level tertinggi 1,49 persen. Pada pekan lalu, imbal hasil melonjak ke posisi tertinggi 1,6 persen.
Meningkatnya kembali imbal hasil obligasi mendongkrak perhatian tentang valuasi saham dan inflasi. Imbal hasil obligasi yang tinggi menekan sektor saham teknologi seiring memanfaatkan pinjaman mudah dan suku bunga rendah untuk dongkrak pertumbuhan. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis (4/3/2021).
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sektor Saham Energi Menguat
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden mengatakan, AS akan memiliki pasokan vaksin COVID-19 yang cukup besar untuk orang dewasa pada akhir Mei. Hal itu lebih cepat dua bulan dari jadwal. Peluncuran vaksin COVID-19 dipandang sebagai bagian penting untuk membuat orang AS kembali bekerja dan memulihkan ekonomi.
Selain itu, sumber dari Partai Demokrat mengatakan, Biden setuju membatasi jumlah orang yang akan menerima pemeriksaan stimulus sebagai bagian dari paket COVID-19 senilai USD 1,9 triliun yang akan disahkan beberapa hari mendatang.
Optimisme yang tumbuh seiring program vaksin COVID-19 memicu reli saham siklus yang berkaitan dengan ekonomi. Saham American Airlines naik 3,4 persen, sementara itu saham Carnival dan Norwegian Cruise Line masing-masing melonjak 3,9 persen dan 6,3 persen. Sektor saham eneri naik 1,4 persen.
“Sementara indeks saham S&P 500 mungkin hadapi tekanan karena sektor saham teknologi melemah, Sebagian besar pasar lainnya sebenarnya berjalan cukup baik.
Secara keseluruhan, Sebagian besar saham non teknologi merespons kenaikan imbal hasil obligasi dengan cukup baik,” ujar Pendiri Sevens Report, Tom Essaye, dilansir dari CNBC, Kamis (4/3/2021).
Dari data menunjukkan, perusahaan swasta menambahkan 117 ribu pekerjaan baru pada Februari. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 225 ribu pekerjaan swasta ditambahkan pada bulan lalu.
Sementara itu, laju pertumbuhan sektor jasa ekonomi AS melambat pada Februari. Indeks nonmaufaktur ISM menunjuukan berada di posisi 55,3. Angka ini turun 3,4 poin dari Januari dan di bawah harapan Dow Jones 58,7.
Advertisement