Mayora Indah Targetkan Penjualan Naik 10 Persen pada 2021

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) optimistis kondisi ekonomi membaik sehingga berdampak terhadap kinerja perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Mar 2021, 12:54 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 12:54 WIB
Presiden Jokowi Lepas Kontainer Ekspor Mayora ke-250 Ribu
Petugas mengatur kontainer Ekspor Mayora ke-250.000 ke Filipina di pabrik Mayora di Cikupa Tangerang, Senin (18/2). Mayora Indah yang berdiri sejak 1977 bergerak di bidang consumer goods yang merambah pasar global. (Liputan6.com/HO/Bal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menargetkan penjualan meningkat minimal 10 persen pada 2021. Investor Relation PT Mayora Indah Tbk, Baskoro Santoso mengatakan, angka ini merupakan kisaran target MYOR sebelum pandemi COVID-19.

"Kita yakin ekonomi membaik. Di tahun 2021 at least kita menargetkan (penjualan) double digit itu minimal di 10 persen dari sisi topline,” kata Baskoro dalam siaran IDX Channel, Jumat (19/3/2021).

Selama pandemi COVID-19, Baskoro mengaku perseroan tak terlalu terdampak secara signifikan. Hal ini karena PT Mayora Indah Tbk bergerak di industri food and beverage. Sektor  ini merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Dari sisi sumber daya manusia (SDM), Baskoro juga mengatakan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk karyawan pabrik. Sementara untuk perkantoran juga diberlakukan work from home (WFH) dan work from office (WFO) sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kita tidak ada layoff. Pabrik tetap beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan perkantoran juga memberlakukan WFO dan WFH sesuai ketentuan pemerintah,” kata dia.

Adapun strategi yang dilakukan perseroan dari sisi produksi, yakni senantiasa be agile dan be creative. “Kita harus lebih aktif dalam menghadapi perubahan termasuk dalam bisnis proses pengambilan keputusan termasuk untuk inovasi,” ujar Baskoro.

Selain itu, perseroan juga menerapkan focus on value. PT Mayora Indah Tbk berupaya memberikan best value for money, yakni mempertahankan kualitas dengan harga yang tetap terjangkau.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Prediksi Kinerja Kuartal IV

Ilustrasi laporan keuangan.
Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels)

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengaku lebih optimistis dengan kinerja perseroan tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yang kian membaik.

"Kita melihat pertumbuhan dari semester kedua terutama dari tahun lalu. Kita bisa melihat bahwa secara ekonomi baik lokal maupun ekspor market itu menunjukan positive growth trend,” kata Investor Relation PT Mayora Indah Tbk, Baskoro Santoso dalam siaran IDX Channel, Jumat, 19 Maret 2021.

Baskoro mengungkapkan kinerja perseroan pada kuartal IV-2020 juga mengalami pertumbuhan. Namun secara rinci, ia belum bisa menjelaskan sebab perseroan belum merilis laporan keuangan terkini. 

Rencananya, laporan keuangan tersebut akan diumumkan pada akhir bulan ini. “Untuk di kuartal IV-2020, secara pertumbuhan sudah menunjukkan positive growth trend dibandingkan kuartal III-2020 dan kuartal di semester 1 (kuartal I dan II),” kata Baskoro.

Kinerja MYOR per Kamis, 18 Maret 2021 tercatat pada level 2.729, naik 34 persen secara year to date (ytd), dengan Price Earning Ratio (PER) 29,3 persen dan market cap mencapai Rp 60,8 triliun.

"(Tren pertumbuhan) akan berlanjut ke kuartal I, harusnya lebih baik,” ia menambahkan.

PT Mayora Indah Tbk meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 42,02 persen dari Rp 1,09 triliun hingga kuartal III 2019 menjadi Rp 1,55 triliun hingga kuartal III 2020.

Penjualan bersih perseroan turun dari Rp 17,95 triliun hingga kuartal III 2019 menjadi Rp 17,58 triliun hingga kuartal III 2020.

Total liabilitas perseroan turun dari Rp 9,1 triliun pada 31 Desember 2019 menjadi Rp 8,18 triliun pada 30 September 2020. Ekuitas perseroan tercatat Rp 10,81 triliun pada 30 September 2020. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 3,31 triliun pada 30 September 2020 dari periode 31 Desember 2019 sebesar Rp 2,98 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya