Respons Miliarder Jeff Bezos Terkait Rencana Kenaikan Tarif Pajak Perusahaan

CEO Amazon Jeff Bezos buka suara mengenai rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak perusahaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Apr 2021, 06:59 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 06:59 WIB
Jeff Bezos
Jeff Bezos (AP Photo/Ted S. Warren, File)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Amazon Jeff Bezos angkat bicara mengenai rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak perusahaan. Presiden AS Joe Biden berencana menaikkan tarif pajak pajak untuk membiayai paket infrastruktur senilai USD 2 triliun.

"Kami mendukung fokus pemerintahan Biden untuk melakukan investasi yang berani di infrastruktur Amerika Serikat,” ujar dia, dilansir dari CNBC, Rabu (7/4/2021).

Jeff Bezos mengakui, investasi infrastruktur AS tersebut akan membutuhkan konsekuensi. Akan tetapi, pihaknya membutuhkan rincian mengenai program infrastruktur tersebut.

"Kami menyadari bahwa investasi ini akan membutuhkan konsesi dari semua sisi baik secara spesifik dari apa yang disertakan maupun bagaimana pembayarannya,” kata dia.

Pekan lalu, Biden meluncurkan paket lebih dari USD 2 triliun yang merinci peningkatan besar-besaran pada jembatan, jalan, transportasi umum, dan bandara di antara infrastruktur transportasi lainnya.

Program tersebut juga termasuk investasi dalam perawatan untuk lansia dan penyandang disabilitas di AS, membangun serta memperbaiki perumahan yang terjangkau dan memajukan usaha manufaktur dan pelatihan kerja AS.

Untuk mendanai paket tersebut, Biden telah mengusulkan untuk menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen dari 21 persen. Tarif pajak perusahaan telah dipotong di bawah Presiden AS Donald Trum menjadi 21 persen dari 35 persen sebagai bagian dari Undang-Undang Perpajakan 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Hadapi Pengawasan

Kantor Amazon Dihebohkan Ancaman Bom
Jeff Bezos, sang CEO Amazon juga sedang berada di dalam gedung saat itu.

Dukungan Bezos untuk kenaikan pajak sangat penting mengingat Amazon sebelumnya menghadapi pengawasan atas catatan pajaknya termasuk dari Biden. Pada Mei 2020, Biden yang saat itu menjadi calon presiden mengatakan, kalau Amazon harus mulai membayar pajak mereka.

Biden memilih Amazon lagi selama pidatonya di Pittsburg, mengecam perusahaan karena menggunakan berbagai celah sehingga tidak akan membayar satu sen pun dalam pajak penghasilan federal.

Menanggapi hal itu, juru bicara utama Amazon, Jay Carney mengatakan cuitan dengan menulis “Jika kredit pajak R&D adalah celah, itu pasti sangat diinginkan Kongkres. Kredit pajak Litbang telah ada sejak 1981, diperpanjang 15 kali dengan dukungan dua partisan dan dijadikan permanen pada 2015 dalam undang-undang yang diteken oleh Presiden Obama,”.

Setelah membayar USD 0 pajak penghasilan federal AS selama dua tahun, Amazon membayar USD 162 juta pajak penghasilan federal pada 2019. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari berbagai kredit dan pemotongan pajak melaporkan pendapatan tahun lalu sebesar USD 386 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya