Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan kebijakan larangan mudik Lebaran mulai 6 Mei – 17 Mei 2021. Kebijakan larangan mudik Lebaran ini akan berdampak pada pergerakan masyarakat antar wilayah, tetapi tidak untuk angkutan logistik dan kelompok kendaraan yang tidak termasuk dalam pembatasan pergerakan.
Kondisi ini akan menimbulkan fenomena baru. Masyarakat mudik lebih awal atau masyarakat mengisi momen Lebaran dengan aktivitas silaturahmi di dalam wilayah aglomerasi. Sehubungan dengan itu, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) Astra Infra melakukan persiapan.
Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa mengatakan, di tengah kondisi yang menantang ini Astra Infra tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan, terus berinovasi dan melebarkan portfolio bisnisnya.
Advertisement
Dalam kesempatan yang sama, CEO Toll Road Business Group Kris Ade Sudiyono memprediksi fenomena eventual windfall traffic yang biasa terjadi selama Lebaran di ruas-ruas jalan tol konektivitas, tidak akan terjadi pada 2021.
Sedangkan di ruas tol yang ada di wilayah aglomerasi diprediksi stabil, seperti arus lalu lintas saat periode libur seperti biasanya. Saat ini Astra Infra memiliki tujuh ruas jalan tol yang merupakan kombinasi antara tol yang ada di aglomerasi tertentu dan jalan tol konektivitas.
Untuk kinerja kuartal I 2021, konsesi jalan tol ASTRA Infra Grup mengalami kenaikan pendapatan sebesar 8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan ini sudah termasuk kontribusi dari jalan tol Kebon Jeruk-Ulujami sepanjang 7,7 km yang baru diakuisisi pada November 2020.
"Untuk tahun ini, ASTRA Infra berkeyakinan trafik akan lebih baik dibandingkan tahun lalu," kata dia dalam Virtual Media Gathering, Senin (3/5/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kampanye Astra Infra
Pada Lebaran 2021, Astra Infra mengkampanyekan Silaturahmi Sehat. Hal ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan di Ruas Tol Tangerang-Merak, Tol Kunciran-Serpong, Tol Kebon Jeruk-Ulujami, Tol Cikopo- Palimanan, Tol Semarang-Solo, Tol Jombang-Mojokerto, Tol Surabaya-Mojokerto.
Kegiatan tersebut untuk memastikan kesiapan infrastruktur, fasilitas dan layanan operasional guna memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan tol selama momen Lebaran.
Astra Infra adalah kelompok usaha yang memiliki pengalaman sebagai investor operator di bidang infrastruktur. Astra Infra yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Astra International Tbk ini, memiliki tiga lini bisnis yaitu Toll Road Infrastructure, Logistics Infrastructure dan Infrastructure Solutions.
Lini bisnis Toll Road Infrastructure dan Infrastructure Solutions berada di bawah PT Astra Tol Nusantara, sedangkan lini bisnis Logistics Infrastructure berada di bawah PT Astra Nusa Perdana.
Astra Infra melalui PT ASTRA Tol Nusantara memiliki saham secara langsung maupun tidak langsung di 7 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak, ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto, ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan, TMJ (Semarang-Solo), JSM (Surabaya-Mojokerto), MTN (Kunciran-Serpong) dan MLJ (JORR I W2N).
Sedangkan PT ASTRA Nusa Perdana saat ini mengelola PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (ASTRA Infra Port Eastkal) yang diakuisisi ASTRA Infra pada 2013.
Advertisement