BEI Kembali Ingatkan Potensi Delisting Bakrie Telecom

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperpanjang suspensi terhadap Bakrie Telecom pada 10 Mei 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Mei 2021, 20:44 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2021, 20:43 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) terancam hengkang dari pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting. Hal ini lantaran BEI telah menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) selama 24 bulan, terhitung sampai 27 Mei 2021.

"Sehingga berdasarkan Ketentuan III.3.1.2 Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Perseroan telah memenuhi kriteria Penghapusan Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia,” tulis manajemen BEI seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Sabtu (29/5/2021).

Untuk diketahui, sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) memperpanjang suspensi terhadap Bakrie Telecom pada 10 Mei 2021.

Saat ini, kepemilikan masyarakat di BTEL mencapai 50,94 persen, PT Huawei Tech Investment sebanyak 16,81 persen, PT Mahindo Agung Sentosa sebanyak 13,58 persen, PT Bakrie Global Ventura sebanyak 7,17 persen, Raiffeisen Bank International sebanyak 6,01 persen, Credit Suisse AG Singapore Branch sebanyak 5,38 persen dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebanyak 0,12 persen.

Sebelumnya, Bakrie Telecom telah menyampaikan laporan keuangan 2020. Berdasarkan laporan tersebut, Bakrie Telecom membukukan rugi bersih Rp 108,12 miliar sepanjang 2020. Raihan tersebut berbanding terbalik dengan laba bersih perusahaan yang tercatat Rp 7,28 miliar pada 2019. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

BEI Suspensi Efek BTEL Sejak 2019

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya BEI memutuskan suspensi efek PT Bakrie Telecom Tbk di seluruh pasar sejak sesi II perdagangan pada Senin, 27 Mei 2019. Hal ini seiring perseroan memperoleh opini tidak memberikan pendapat (disclaimer) selama dua tahun berturut-turut yaitu periode 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Mengacu pada surat edaran nomor:SE-008/bej/08-2004 pada 27 Agustus 2004 perihal penghentian sementara perdagangan efek perusahaan tercatat, bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan efek perusahaan tercatat apabola laporan keuangan auditan perseroan memperoleh opini disclaimer sebanyak dua kali berturut-turut.

Selain itu, BEI telah mengingatkan mengenai potensi delisting perusahaan tercatat BTEL. Hal ini mengingat saham perseroan telah disuspensi selama 20 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 27 Mei 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya