Saham FREN Resmi Delisting Mulai Hari ini 17 April 2025

Terjadi aksi korporasi merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 17 Apr 2025, 11:35 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 11:35 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Dengan efektifnya penggabungan usaha FREN ke dalam EXCL maka Bursa menghapus pencatatan efek (delisting) PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta, 16 April 2025 — Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghapus pencatatan efek PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dari papan perdagangan mulai 17 April 2025. Hal ini menyusul penggabungan usaha FREN dan PT Smart Telecom (ST) ke dalam PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Langkah ini diambil berdasarkan sejumlah dokumen legal dan pengumuman resmi dari otoritas terkait, termasuk persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM serta pengumuman BEI dengan nomor Peng-DEL-00002/BEI.PP2/04-2025.

“Dengan efektifnya penggabungan usaha FREN ke dalam EXCL maka Bursa menghapus pencatatan efek (delisting) PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dari Bursa Efek Indonesia terhitung sejak tanggal 17 April 2025,” mengutip pengumuman Bursa dalam keterbukaan informasi, Kamis (17/4/2025).

Penggabungan tersebut juga menyebabkan saham FREN tidak lagi dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sebagai bagian dari proses integrasi, saham EXCL akan bertambah sebanyak 5.071.431.786 lembar, menjadikan total saham yang tercatat mencapai 18.199.862.451 saham.

Adapun rasio konversi ditetapkan yak i 1 saham EXCL setara dengan 0,0111 saham FREN. Lalu 1 saham EXCL setara dengan 0,005 saham PT Smart Telecom (ST). Lebih lanjut, BEI mengimbau seluruh pemegang saham dan pihak terkait untuk mencermati setiap pengumuman lanjutan terkait proses penggabungan ini.

“Bursa meminta pihak-pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan setiap pengumuman terkait dengan penggabungan usaha Perseroan, khususnya jadwal-jadwal terkait dengan tindakan korporasi yang dilakukan,” demikian pernyataan BEI.

 

Arsjad Rasjid Bakal Jadi Komisaris Utama XLSmart

Arsjad Rasjid
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid saat dipotret Liputan6.com di Jakarta, Kamis (4/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Nama Pebisnis Arsjad Rasjid mencuat sebagai calon Komisaris Utama XLSmart, entitas hasil merger EXCL dan FREN. Dalam undangan temu media Maret lalu yang diterima Liputan6.com, Arsjad Rasjid dijadwalkan menghadiri acara konferensi pers perkembangan merger antara EXCL dan FREN sebagai calon Komisaris Utama XLSmart.

Bersamaan dnegan Arsjad, acara tersebut akan dihadiri oleh Calon Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi. Kemudian Group CEO of Axiata Group, Vivek Sood. Serta Chairman of Sinar Mas Telecommunications & Technology, Franky Oesman Widjaja.

Sebelumnya, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) strategis yang berfokus pada pengembangan ekosistem telekomunikasi dan transformasi digital di kawasan Asia Tenggara. Salah satu MoU tersebut menegaskan komitmen kedua pihak untuk melanjutkan rencana merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.

Entitas gabungan ini diharapkan memiliki nilai perusahaan pra-sinergi lebih dari Rp 104 triliun dengan estimasi pendapatan proforma Rp 45,4 triliun. Aksi korporasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat konektivitas digital, serta mendorong inovasi di sektor telekomunikasi dan teknologi finansial.

Selain merger, kedua perusahaan juga menjajaki peluang sinergi di bidang layanan 5G, infrastruktur digital, dan teknologi finansial untuk mempercepat transformasi digital di Malaysia, Indonesia, dan kawasan sekitarnya. Namun, realisasi merger ini masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, dengan target penyelesaian pada paruh pertama 2025.

 

Transformasi Digital

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Group Chief Executive Officer of Axiata Group, Vivek Sood menyatakan, nota kesepahaman dengan Sinar Mas merupakan langkah penting dalam memajukan kerja sama regional untuk membentuk gelombang transformasi digital berikutnya di Asia Tenggara dan memajukan layanan di wilayah-wilayah yang tengah bertumbuh.

"Dengan memperdalam dan menegaskan kembali kemitraan kami yang telah terjalin dengan Sinar Mas, kami berupaya untuk mendayagunakan potensi transformatif dari jaringan 5G, solusi bisnis, dan infrastruktur digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjembatani ketimpangan digital di Malaysia, Indonesia, dan sekitarnya," kata dia.

Dalam Nota kesepahaman pertama, Axiata dan Sinarmas akan melaksanakan analisis pasar secara mendalam, mengevaluasi lanskap kompetisi, dan mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi pada pasar prioritas. Kedua entitas akan mengevaluasi kompetensi inti dalam ekosistem masing-masing untuk memprioritaskan peluang dan menentukan model operasi yang optimal untuk menangkap potensi pasar secara efektif. Kedua belah pihak juga memfasilitasi kemitraan strategis dalam ekosistem yang dimiliki untuk menginkubasi bisnis-bisnis baru dan mendorong inovasi demi menjamin keselarasan antara agenda ekonomi digital nasional hingga regional.

 

Babak Baru Visi Bersama

Pemegang saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah menyetujui penggabungan atau merger dua perusahaan telekomunikasi. (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)
Pemegang saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah menyetujui penggabungan atau merger dua perusahaan telekomunikasi. (Foto: Liputan6.com/Gagas YP)... Selengkapnya

Chairman of Sinar Mas Telecommunications and Technology, Franky Oesman Widjaja menyatakan, dua nota kesepahaman yang ditandatangani bersama Axiata itu mewakili sebuah babak baru yang menggembirakan dalam visi bersama mengakselerasi transformasi digital Malaysia dan Indonesia.

Perusahaan percaya kemampuan kedua entitas yang bersinergi akan memberikan nilai lebih jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, dan memberikan kontribusi bermakna terhadap ekonomi digital kawasan dengan memperkuat konektivitas, mendorong inovasi, dan membantu memberdayakan bisnis serta komunitas di kawasan.

“Sinar Mas ingin bekerja sama dengan Axiata untu mengeksplorasi berbagai peluang inovatif baru sambil mendukung visi ekonomi digital yang berkembang di Malaysia dan Indonesia. Bersama kita dapat menciptakan tolak ukur kolaborasi regional, menciptakan masa depan yang semakin terhubung dan sejahtera," kata dia.

Nota Kesepahaman yang kedua bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen Axiata dan Sinarmas yang tertuang dalam Perjanjian Definitif yang diumumkan bersama pada tanggal 11 Desember 2024 untuk memajukan rencana merger PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telcom membentuk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) di Indonesia.

 

Nilai Perusahaan Jadi Rp 104 Triliun

Nota Kesepahaman yang ditandatangani menegaskan kembali niat bersama kedua pihak dalam transaksi penting ini, yang akan memberikan XLSmart nilai gabungan perusahaan pra-sinergi sebesar lebih dari Rp 104 triliun atau sekitar USD 6,5 juta dan estimasi pendapatan proforma sebesar Rp 45,4 triliun, sebagai perlambang komitmen kolektif mendorong inovasi, memperbaiki kualitas pelayanan pelanggan, dan meningkatkan konektivitas digital di Indonesia sekaligus berkontribusi kepada pasar telekomunikasi yang lebih sehat dan kompetitif.

Nota kesepahaman ini menegaskan keinginan kedua belah pihak untuk bekerja sama dengan niat baik untuk memenuhi berbagai ketentuan yang tertuang dalam Perjanjian Definitif, memastikan transaksi yang dilaksanakan berjalan dengan lancar. Kesepakatan ini juga menggaris bawahi tujuan bersama untuk meningkatkan dan melihat sinergi potensial dari penggabungan usaha masing-masing pihak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya