Liputan6.com, Jakarta - Saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) dan PT Era Graharealty Tbk (IPAC) menguat pada perdagangan perdana Rabu (30/6/2021).
Mengutip data RTI, saham IPAC naik 12 poin ke posisi Rp 132 per saham dari harga saham perdana Rp 120 per saham. Saham IPAC berada di posisi tertinggi dan terendah Rp 132 per saham. Total frekuensi perdagangan tiga kali.
Selain itu, saham MASB melonjak 25 persen ke posisi Rp 4.200 per saham. Saham MSAB dibuka naik Rp 140 ker posisi Rp 3.500 per saham. Saham MASB berada di posisi tertinggi Rp 4.200 dan terendah Rp 3.500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 707 kali dengan volume perdagangan 13.342. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 miliar.
Advertisement
Penguatan saham IPAC dan MASB terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat. Pada Rabu pukul 10.44 WIB, IHSG naik 0,56 persen ke posisi 5.982. Indeks saham LQ45 naik 0,56 persen ke posisi 843,34. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 226 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 228 saham melemah dan 161 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 575.322 kali dengan volume perdagangan 10,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,2 triliun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dua Emiten Pendatang Baru Catatkan Saham Perdana pada 30 Juni 2021
Sebelumnya, pasar modal Indonesia kedatangan dua saham pendatang baru pada perdagangan Rabu, 30 Juni 2021. PT Era Graharealty Tbk dan PT Bank Multiarta Sentosa mencatatkan saham sebagai perusahaan tercatat ke-22 dan ke-23 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021.
PT Era Graharealty Tbk mencatatkan saham memakai kode IPAC di papan akselerasi. Sedangkan PT Bank Multiarta Sentosa Tbk mencatatkan saham di papan pengembangan dengan memakai kode MASB.
PT Era Graharealty Tbk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) setelah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 Juni 2021. Perseroan menawarkan 189.973.700 saham dengan nilai nominal Rp 10. Harga penawaran saham IPO Rp 120 per saham.
Dengan demikian, total dana IPO yang diperoleh Rp 22,79 miliar. Dalam rangka IPO tersebut, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Era Graharealty telah menggelar penawaran umum pada 18 hingga 23 Juni 2021. Sedangkan tanggal penjatahan jatuh pada 25 Juni 2021, tanggal Pengembalian Uang Pemesan 29 Juni 2021 dan tanggal pencatatan perseroan di papan bursa pada 30 Juni 2021.
Selain itu PT Bank Multiarta Sentosa Tbk telah mendapatkan izin efektif IPO dari OJK pada 22 Juni 2021. Perseroan melepas 186.176.500 dalam rangka IPO dengan nilai Rp 1.000. Perseroan meraup dana IPO Rp 625,55 miliar.
Perseroan akan memakai dana IPO antara lain 85 persen untuk penyaluran kredit, 15 persen untuk pengembangan digital banking. Perseroan akan mengembangan hal tersebut pada 2021 dan 2022.
"Dalam pengembangan digital banking ini, perseroan masih dalam tahap melakukan pemilihan vendor,” demikian dikutip dari prospektus perseroan, Senin, 7 Juni 2021.
Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebesar 186.176.500 waran seri I atau sebesar 17,65 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Yang Ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang Saham Yang Ditawarkan pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang satu saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham Perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Adapun harga pelaksanaan waran Rp 3.500.
Perseroan akan melaksanakan program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA). Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi Perseroan menetapkan untuk mengalokasikan sebesar 1.266.800 saham atau sebesar 0,68 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
Advertisement