Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 1 Juli 2021. Indeks S&P 500 kembali cetak rekor tertinggi sehingga mendorong indeks acuan memasuki semester II dengan kinerja positif.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,5 persen, dan mencatat enam kali rekor. Indeks S&P 500 sentuh posisi di atas 4.300 untuk pertama kali, tepatnya 4.319,94. Indeks Dow Jones menguat 131 poin ke posisi 34.633,53. Indeks Nasdaq naik 0,1 persen ke posisi 14.522,38.
Saham energi memimpin penguatan seiring harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik di atas USD 75 per barel. Saham Chevron naik 1,4 persen sehingga mencatat saham dengan performa terbaik di indeks Dow Jones.
Advertisement
Saham Nike menguat dua persen, saham Walgreen Boots Alliance turun lebih dari tujuh persen setelah rilis kinerja keuangan.
Di sisi lain, data ekonomi menunjukkan penguatan. Klaim pengangguan mingguan mencapai 364.000, dan merupakan terendah selama era pandemi COVID-19. Kemudian indeks manufaktur the Institute for Suppy Management pada Juni menunjukkan ekspansi dan sesuai harapan.
Data ekonomi pada semester I 2021 menunjukkan pemulihan ekonomi AS yang cepat didukung program vaksinasi yang luas dan pembukaan bisnis. Sentimen tersebut juga mendorong wall street dengan kenaikan indeks S&P 500 naik lebih dari 14 persen. Indeks Dow Jones dan Nasdaq juga mencatat penguatan double digit secara persentase.
"Berita baik dari COVID-19, vaksinasi, pembukaan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan kenaikan laba,” ujar Chief Investment Strategist Leuthold Group, Jim Paulsen dilansir dari CNBC, Jumat (2/7/2021).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sentimen Pemulihan Ekonomi
Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 naik lebih dari 17 persen selama enam bulan pertama 2021 sehingga menunjukkan penguatan rotasi menjadi value stocks seiring pembukaan kembali ekonomi.
Namun, perusahaan-perusahaan kapitalisasi kecil dan value stocks tampaknya kehilangan momentum dalam beberapa pekan terakhir. Sementara, saham-saham teknologi kapitalisasi besar untuk kembali mendapatkan pijakannya.
Chief Investment Strategist Northwestern Mutual, Brent Schutte mengatakan, pembalikan terbukti sementara karena pemulihan ekonomi berlanjut.
"Saya pikir ketakutan inflasi agak membebani dan membuat investor berpikir bahwa kita mungkin lebih jauh dalam siklus dari pada yang saya kira sebenarnya. Saya masih berpikir Anda memiliki momentum ekonomi yang cukup bahwa pertumbuhan akan tetap kuat, mungkin tinggi pada tahun depan, yang berarti Anda masih ingin investasi dalam hal pertumbuhan pendapatan lebih bersifat siklus,” ujar Schutt.
Advertisement
Menanti Laporan Pekerjaan
Paulsen menuturkan, jalur inflasi dan pertumbuhan ekonomi harus menentukan penguatan pasar pada paruh kedua.
“Jika ketakutan inflasi lebih tenang dan imbal hasil obligasi tetap rendah untuk waktu yang lebih lama, perkirakan pertumbuhan dan saham teknologi akan terus memimpin pasar saham lebih tinggi,” ujar Paulsen.
Ia menambahkan, jika pertumbuhan ekonomi yang kuat memperburuk kekhawatiran inflasi dan memaksa imbal hasil obligasi lebih tinggi, kekhawatiran koreksi dapat meningkat. “Kenaikan harus dipusatkan di antara sektor saham siklikal, saham kapitalisasi kecil dan bahkan saham global,” ujar Paulsen.
Sekilas berita ekonomi yang paling diantisipasi pada pekan ini mengenai laporan pekerjaan pada Jumat pekan ini. Ekonom memperkirakan 683.000 pekerjaan ditambahkan pada Juni.
Pergerakan wall street mengakhiri enam bulan pertama 2021 dengan solid pada sesi sebelumnya. Penguatan pasar saham selama enam bulan pertama secara historis menjadi pertanda baik untuk sisa 2021.
Setiap kali ada kenaikan dua digit pada paruh pertama, indeks Dow Jones dan S7P 500 tidak pernah mengakhir tahun itu dengan penurunan tahunan, berdasarkan data Refinitiv sejak 1950. Ketika indeks S7P 500 naik lebih dari 12,5 persen untuk memulai 2021, semester kedua memiliki rata-rata keuntungan 9,7 persen, berdasarkan data LPL Financial pada 1950an.