Melihat Peluang IPO Bukalapak di BEI

PT Bukalapak.com Tbk bersiap mencatatkan saham perdana di BEI. Lalu bagaimana peluang penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO)?

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 09 Jul 2021, 13:41 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2021, 13:41 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) resmi diumumkan PT Bukalapak.com Tbk, Jumat (9/7/2021). Perseroan yang bergerak di bidang e-commerce, teknologi, platform online dan offline ini juga telah menunjuk sejumlah penjamin pelaksana emisi efek. Lalu bagaimana peluang IPO yang dilakukan Bukalapak?

Melihat hal ini, Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi Bukalapak saat melakukan IPO, yakni regulasi dari otoritas terkait untuk sektor teknologi khususnya unicorn.

"Memang sebenarnya ini lebih baik menunggu pembaruan regulasi dari para regulator otoritas. Potensi dari pada IPO unicorn sangat besar, kalau kita melihat ekosistem dari perusahaan unicorn di mana perusahaan bisa berkolaborasi dengan sektor lainnya misalnya sekotr konsumer atau jasa," ujar dia.

Saat IPO terealisasi, Nafan juga menyebut nilai kapitaslisasi perusahaan bisa meningkat signifikan karena perkembangan yang terjadi di sektor teknologi.

"Untuk ke depannya kalau memang hal tersebut terealisasi ya mestinya nilai kapitalisasinya akan naik signifikan. Sambil investor juga mencermati bagaimana kinerja dan rajin tidaknya bagi dividen, ini nantinya juga bisa terlihat apakah ini bisa menjadi emiten yang liquid," ujarnya.

Selain itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menegaskan, hadirnya saham di sektor teknologi bisa menambah pilihan baru bagi investor.  

"Iya memang IPO yang nantinya akan dilakukan bukalapak dan goto ini bisa menjadi hal yang menarik karena memang masyarakat jadi memiliki banyak pilihan," tuturnya.  

Martha juga memberikan contoh IPO yang dilakukan sektor teknologi di Amerika Serikat. Saat ini beberapa emiten disektor ini sukses menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi tertinggi, salah satunya Apple, Amazon dan Google.

"Meski demikian memang untuk di Indonesia masih butuh waktu, kita ketahui bersama memang Google juga butuh waktu, tapi ini menarik bagi investor karena memang pertumbuhan sangat cepat," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bukalapak Lepas 25 Persen Saham ke Publik

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk menggelar paparan public dalam rangka rencana penawaran umum perdana atau initial publik offering (IPO). Dalam rangka IPO ini, perseroan melepas 25 persen saham ke publik.

“Struktur penawaran 25 persen saham dari PT Bukalapak.com Tbk. Pencatatan akan dilakukan di BEI dengan kode saham BUKA,” ujar Direktur PT Buana Capital, Ratna Karim, Jumat, 9 Juli 2021.

Ratna menuturkan, rencana penggunaan dana IPO sekitar 66 persen untuk modal kerja. Sisanya sekitar 15 persen kepada anak usaha perseroan PT Buka Mitra Indonesia, dan 15 persen untuk anak usaha Buka Usaha Indonesia.

"Masing-masing satu persen untuk Buka Investasi Bersama, Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, dan Five Jack,” ujar dia.

Ratna mengatakan, kisaran harga IPO Bukalapak Rp 750-Rp 850 per saham.

Adapun jadwal sementara IPO antara lain masa penawaran awal pada 9-19 Juli 2021, tanggal efektif pada 26 Juli 2021. Masa penawaran umum perdana saham pada 28 Juli-30 Juli 2021. Tanggal penjatahan pada 3 Agustus 2021, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 5 Agustus 2021, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021.

Mengutip prospektus ringkas yang beredar pada Jumat, 9 Juli 2021, Bukalapak menawarkan saham sebanyak-banyaknya 25.765.504.851 lembar saham dengan nilai nominal Rp 50.

Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran IPO Rp 750-Rp 850. Perseroan diperkirakan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 21,90 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya