Startup Unicorn Diharapkan Catat Saham di BEI

Penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan teknologi dan startup unicorn dinanti investor milenial.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jul 2021, 23:20 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 23:20 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan rintisan atau startup unicorn Indonesia diharapkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini agar investor di Indonesia termasuk generasi milenial dapat kesempatan berinvestasi di perusahaan unicorn.

CEO Ajaib Grup Andersen Sumarli mengatakan, investor ritel terutama dari kalangan milenial antusias menyambut penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan teknologi dan startup unicorn. Hal ini mengingat tren teknologi. Dengan IPO perusahaan unicorn juga dapat mendorong kehadiran unicorn-unicorn di Indonesia.

"Penting juga harus ingatkan IPO di Indonesia agar investor ritel terutama anak muda Indonesia (kesempatan investasi di perusaaan teknologi-red). Mereka pakai aplikasinya setiap hari dapat kesempatan untuk investasi. Ada brand affection, ini positif untuk unicorn Indonesia,” ujar dia dalam diskusi virtual Investor Daily Summit 2021, Kamis (15/7/2021).

Ia mengatakan, generasi milenial punya saham di perusahaan unicorn lebih loyal dan antusiasnya masih besar untuk unicorn Indonesia. Antusiasme itu tak lepas dari tren digitalisasi yang makin berkembang dan diadaptasi di tengah pandemi COVID-19.

"Contohnya tentang digitalisasi. Kami melihat saham-saham bank tradisional melakukan digital banking jadi popular di aplikasi kami. Startup luncurkan bank digital,” kata dia.

Andersen menambahkan, anak muda juga tidak hanya minati unicorn tetapi juga perusahaan bermitra dengan unicorn.

"Kami melihat perusahaan konvensional yang memiliki strategi digitalisasi jadi business modern. Perluas akses fintech menjadi suatu saham yang diminati anak muda Indonesia,” kata dia.

Selain itu, adopsi 5G juga diharapkan ciptakan peluang baru yang lebih cepat lagi juga menjadi sentimen untuk perusahaan teknologi. Dengan demikian. Andersen melihat unicorn akan banyak tercipta di Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Seluruh Lapisan Masyarakat Dapat Investasi di Perusahaan Teknologi

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hal senada dikatakan Plt PT Mandiri Sekuritas Silva Halim. Pihaknya juga terus berdiskusi agar pencatatan saham unicorn dapat dilakukan di pasar saham domestik. Hal ini agar seluruh lapisan masyarakat dapat mencicipi investasi perusahaan teknologi.

"Kami dengan unicorn terus berkomunikasi agar listing di pasar domestik. Karena dengan listing semua lapisan masyarakat, individu, asuransi, reksa dana punya kesempatan untuk turut menikmati value creation perusahaan teknologi di Indonesia,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya