Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bila Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat akan diperpanjang hingga akhir Juli 2021.
Melihat hal tersebut, Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee menyebut bila dampak PPKM darurat terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terjadi sejak Selasa dan Rabu minggu lalu.
Baca Juga
"Sebenarnya kalau dampak sudah ada Selasa, Rabu minggu lalu ya, jadi sudah terkoreksi karena adanya opsi perpanjang PPKM darurat. Tapi kalau kita lihat sih pasar turun tak terlalu terkoreksi. tapi mungkin pergerakannya terbatas," katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (17/7/2021).
Advertisement
Selain itu, Hans juga menyebut ada beberapa emiten yang akan semakin tertekan karena ruang pergerakan masyarakat dibatasi imbas PPKM Darurat, khususnya emiten pengelola mal dan transportasi.
"Iya pasti ada yang tertekan ya, seperti emiten mall, lalu juga transportasi jadi memang pasti ada dampaknya ke sana karena adanya pembatasan. Tapi secara umum pasar enggak terkoreksi banyak ya, karena memang sebelumnya sudah terkoreksi," ujarnya.
Kemungkinan terjadinya penurunan IHSG hingga di bawah 6.000 diakui Hans bisa saja terjadi karena memang harga IHSG saat ini berada tak jauh dari angka tersebut. "Mungkin saja di bawah 6.000 karena memang harganya saat ini juga enggak jauh dari 6.000 ya," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
PPKM Darurat Diperpanjang Sampai Akhir Juli 2021
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) hingga akhir Juli 2021.
Ia menuturkan, rapat kabinet terbatas yang diikuti waktu di Sukoharjo diputuskan oleh Presiden Joko Widodo dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini. Ia mengatakan, Presiden Jokowi menyampaikan keputusan perpanjangan PPKM Darurat akan banyak risiko termasuk menyeimbangkan antara kedisiplinan protokol kesehatan dengan penyaluran bantuan sosial.
Muhadjir menuturkan, pemerintah tak dapat menanggung sendiri selama PPKM Darurat ini untuk bantuan sosial. Oleh karena itu, bantuan sosial juga memerlukan gotong royong masyarakat dan pihak lainnya.
Muhadjir mengatakan, salah satu langkah dilakukan dengan sedekah masker. Warga mampu dapat membantu warga lain yang menilai masker sebagai barang mahal. Ia menegaskan, protokol kesehatan merupakan hal paling utama dalam penanganan COVID-19 agar berhasil. Jika masyarakat melanggar protokol kesehatan, penanganan COVID-19 tidak akan berhasil. Â
Â
Advertisement