IHSG Meroket 1,8 Persen pada 30 Desember 2024-3 Januari 2025, Ini Pendorongnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung 1,82 persen ke posisi 7.164,42 dari pekan lalu di posisi 7.036,57.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jan 2025, 17:17 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 17:17 WIB
IHSG Meroket 1,8 Persen pada 30 Desember 2024-3 Januari 2025, Ini Pendorongnya
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada perdagangan 30 Desember 2024-3 Januari 2025. Analis menilai, hal itu didorong dari sentimen domestik(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada perdagangan 30 Desember 2024-3 Januari 2025. Analis menilai, hal itu didorong dari sentimen domestik.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/1/2025), IHSG melambung 1,82 persen ke posisi 7.164,42 dari pekan lalu di posisi 7.036,57.

Kenaikan juga dialami oleh kapitalisasi pasar bursa yang melonjak 1,48 persen. Kapitalisasi pasar bursa naik menjadi Rp 12.445 triliun dari pekan sebelumnya Rp 12.264 triliun.

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi. Bahkan catat kenaikan tertinggi yang mencapai 6,08 persen menjadi 1,03 juta kali transaksi dari pekan lalu 970 ribu kali transaksi.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 8,45 persen menjadi Rp 9,74 triliun dari pekan sebelumnya Rp 10,64 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa terpangkas 12,40 persen menjadi 21,38 miliar saham dari 24,40 miliar saham pada pekan lalu.

Selain itu, investor asing menjual saham Rp 256,38 miliar selama sepekan. Pada pekan lalu, investor asing beli saham Rp 128,78 miliar. Sepanjang 2025, aksi jual saham Rp 817,08 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan, IHSG naik 1,82 persen. Kenaikan IHSG itu dinilai terjadi di tengah menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.

"Namun demikian, di sisi lain PMI Manufacturing Indonesia pada Desember 2024 cenderung ekspansid dan berada di level 51,2 (vs 49,6),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada pekan depan, ia perkirakan IHSG rawan koreksi dalam jangka pendek dengan level support 7.120 dan level resistance 7.175.

“Diperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG ditambah investor akan mencermati rilis data China dan data pekerjaan AS,” ujar dia.

IHSG Menguat 0,75 Persen pada 23-27 Desember 2024, Investor Asing Beli Saham Rp 128,78 Miliar

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif di tengah perdagangan hanya tiga hari seiring momen libur Natal dan cuti bersama.

Mengutip data Bursa Efek Indonesie (BEI), ditulis Sabtu (28/12/2024), IHSG naik 0,75 persen ke posisi 7.036,57 pada 23-27 Desember 2024 dari pekan lalu di posisi 6.983,86.

Demikian juga kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,60 persen menjadi Rp 12.264 triliun dari Rp 12.191 triliun pada pekan sebelumnya.

Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sepekan sebesar 27,15 persen menjadi 24,40 miliar saham dari 19,19 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Akan tetapi, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 10,48 persen menjadi 970 ribu kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 13,13 persen menjadi Rp 10,64 triliun dari Rp 12,25 triliun pada pekan lalu.

Pada pekan ini, investor asing membeli saham Rp 128,78 miliar. Pada pekan lalu, aksi jual saham oleh investor asing sebesar Rp 4,08 triliun.

Dari sektor saham, mayoritas menguat kecuali sektor saham teknologi turun 2,78 persen.

Sektor saham perawatan kesehatan melonjak 6,21 persen, dan pimpin penguatan terbesar. Sektor saham energi menguat 0,70 persen, sektor saham basic materials mendaki 0,31 persen, sektor saham industri bertambah 0,44 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,31 persen.

Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 1,35 persen, sektor saham keuangan melesat 1,04 persen, sektor saham properti dan real estate bertambah 2,09 persen, sektor saham infrastruktur naik 2,57 persen dan sektor saham transportasi bertambah 2 persen.

Analis dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menuturkan, pekan ini tidak banyak sentimen yang pengaruhi IHSG. “Yang jelas tren dan sentimen negatif global masih signifikan. Belum akan banyak perubahan hingga awal Januari, masih negatif,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

IHSG Anjlok 4,65 Persen pada 16-20 Desember 2024, Ada Apa?

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 16-20 Desember 2024. Sentimen global dinilai menekan IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/12/2024), IHSG merosot 4,65 persen ke posisi 6.983,86.Koreksi IHSG pekan ini lebih besar dibandingkan pekan lalu. Pada pekan lalu, IHSG susut 0,79 persen menjadi 7.324,78.

Kapitalisasi pasar terpangkas 3,28 persen menjadi Rp 12.191 triliun pada 16-20 Desember 2024 dari pekan lalu Rp 12.604 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 12,71 persen menjadi 1,08 juta kali transaksi dari pekan lalu di posisi 1,24 juta kali transaksi.

Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 39,36 persen menjadi Rp 12,25 triliun dari Rp 20,19 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 17,71 persen menjadi 19,19 miliar saham dari 23,32 miliar saham.

Investor asing juga masih melakukan aksi jual saham yang mencapai Rp 4,08 triliun selama sepekan. Aksi jual saham oleh investor asing ini lebih besar dari pekan lalu di posisi Rp 2,70 triliun.

Seluruh Sektor Saham Tertekan

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada pekan ini, seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham bahan baku atau basic material mencatat koreksi terbesar dengan turun 8,21 persen. Sektor saham energi merosot 4,71 persen, sektor saham industri susut 5,54 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 4,27 persen dan sektor saham consumer siklikal melemah 4,82 persen.

Lalu sektor saham perawatan kesehatan merosot 4,76 persen, sektor saham keuangan turun 4,24 persen, sektor saham properti dan real estate melemah 6,14 persen, sektor saham teknologi turun 5,63 persen. Lalu sektor saham infrastruktur terpangkas 3,04 persen dan sektor saham transportasi merosot 5,15 persen.

Analis dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono menuturkan,ada sejumlah sentimen yang membebani IHSG pekan ini. Dari sentimen dalam negeri belum ada yang membuat IHSG menguat. Apalagi kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen.

“Meski diiringi kebijakan insentif dan support, keraguan pasar wajar terjadi saat awal pemerintahan ini. Secara moneter, BI fokus stabilisasikan rupiah,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya