IHSG Naik Terbatas, Harga Saham RAJA Meroket 16,33 Persen Hari Ini 7 Januari 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada perdagangan Selasa, 7 Januari 2025 di tengah transaksi harian saham di bawah Rp 10 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jan 2025, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 18:02 WIB
IHSG Naik Terbatas, Harga Saham RAJA Meroket 16,33 Persen Hari Ini 7 Januari 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan Selasa (7/1/2025). IHSG menguat di tengah lonjakan sektor saham kesehatan dan teknologi.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan Selasa (7/1/2025). IHSG menguat di tengah lonjakan sektor saham kesehatan dan teknologi.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,04 persen ke posisi 7.083,28 pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Indeks LQ45 melemah 0,69 persen ke posisi 820,45. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.103,18 dan level terendah 7.023,51. Sebanyak 343 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 242 saham menguat dan 217 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.014.720 kali dengan volume perdagangan 17,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.125.

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham kesehatan dan teknologi. Dua sektor saham itu masing-masing naik 0,87 persen dan 0,86 persen. Sektor saham industri bertambah 0,33 persen, sektor saham consumer nonsiklikal menguat 0,06 persen dan sektor saham properti menanjak 0,14 persen, serta sektor saham basic berada di zona hijau.

Sementara itu, sektor saham keuangan merosot 0,50 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham consumer siklikal turun 0,43 persen, sektor saham transportasi turun 0,37 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,11 persen dan sektor saham energi terpangkas 0,34 persen.

Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, saham MMIX menguat 5,35 persen ke posisi Rp 197 per saham. Harga saham MMIX dibuka naik tiga poin ke posisi Rp 200 per saham. Harga saham MMIX berada di level tertinggi Rp 228 dan level terendah Rp 191 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.515 kali dengan volume perdagangan 785.728 saham. Nilai transaksi saham Rp 16,5 miliar.

Saham GZCO merosot 1,67 persen ke posisi Rp 118 per saham. Harga saham GZCO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 121 per saham. Harga saham GZCO berada di level tertinggi Rp 125 dan level terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.271 kali dengan volume perdagangan 777.892 saham. Nilai transaksi saham Rp 9,5 miliar.

Harga saham RAJA meroket 16,33 persen ke posisi Rp 3.490 per saham. Harga saham RAJA dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 3.050 per saham. Harga saham RAJA berada di level tertinggi Rp 3.490 dan level terendah Rp 2.970 per saham. Total frekuensi perdagangan 25.210 kali dengan volume perdagangan 1.368.599 saham. Nilai transaksi Rp 442 miliar.

Apa Saja Sentimen IHSG?

IHSG Ditutup Melemah, Transaksi Perdagangan Capai Rp14,44 Triliun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 78,87 poin atau 1,03% ke level 7.563 pada sesi terakhir perdagangan pada Rabu (2/10/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen eksternal dan internal turut memberikan warna pergerakan IHSG.

Dari regional, bursa Asia cenderung bergerak menguat. Pasar berharap dan berspekulasi kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait prospek tarif tidak agresif.

Hal tersebut merujuk dari Washington Post yang melaporkan para pembantu Donald Trump sedang menjajaki akan menerapkan tarif ke setiap negara, tetapi hanya pada sektor-sektor yang dianggap penting bagi keamanan atau ekonomi nasional, yang meredakan kekhawatiran tentang pungutan yang lebih keras dan lebih luas.

“Namun demikian, pelaku pasar juga mempertimbangkan bahwa semua keputusan ada pada Donald Trump,” ujar dia.

Di sisi lain, pelaku pasar juga merespon langkah otoritas dari China yang berupaya menstabilkan pasar pada awal tahun, dengan meminta beberapa reksa dana besar untuk membeli lebih banyak saham daripada yang mereka jual setiap hari.

Dari dalam negeri, realisasi penerimaan pajak pada 2024 tidak sesuai dengan target APBN 2024 tentunya menjadi perhatian pasar, yang dikhawatirkan akan berlanjut pada 2025 di saat kondisi ketidakpastian ekonomi global.

Pelaku pasar berharap pemerintah ada kebijakan dan mitigasi pada tahun ini sehubungan dengan target penerimaan pajak.

 

Top Gainers-Losers

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham INDX meroket 34,57 persen
  • Saham PZZA meroket 34,21 persen
  • Saham MTFN meroket 33,33 persen
  • Saham INPC meroket 20,47 persen
  • Saham SONA meroket 20,29 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham BBHI merosot 25 persen
  • Saham KOTA merosot 14,29 persen
  • Saham FAST merosot 11,52 persen
  • Saham SCNP merosot 10,13 persen
  • Saham GPSO merosot 10 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 696,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 685,7 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 543 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 520,9 miliar
  • Saham RAJA senilai Rp 441 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 47.278 kali
  • Saham JIHD tercatat 44.450 kali
  • Saham INPC tercatat 35.755 kali
  • Saham BBCA tercatat 28.271 kali
  • Saham RAJA tercatat 25.208 kali

Bursa Saham Asia Pasifik Menguat

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, 7 Januari 2025. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti reli saham teknologi di wall street. Hal itu menyebabkan kenaikan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan berturut-turut.

Saham semikonduktor global termasuk Nvidia melambung pada Senin, 6 Januari 2025. Hal ini setelah raksasa elektronik Foxconn mengumumkan rekor pendapatan kuartal IV.

Produsen chip Taiwan yakni Taiwan Semiconduktor Manufacturing Company mencapai titik tertinggi baru pada Selasa pekan ini melanjutkan kenaikan sesi sebelumnya.

Reli saham teknologi mendorong indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,97 persen. Indeks Nikkei ditutup ke posisi 40.083,3. Indeks Topix bertambah 1,1 persen ke posisi 2.786,57.

Saham Nippon Steel melemah 1,52 persen setelah Perseroan bersama US Steel gugat pemerintahan Amerika Serikat (AS) atas keputusan Presiden Joe Biden blokir pengambilalihan perusahaan AS senilai USD 14,9 miliar oleh Nippon Steel.

Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,14 persen ke posisi 2.492,1. Saham Samsung turun 0,89 persen. Sedangkan indeks Kosdaq naik tipis ke posisi 718,29.

Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,34 persen, dan mencatat kenaikan dalam empat hari. Indeks ASX ditutup ke posisi 8.285,1. Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 1,43 persen pada jam terakhir perdagangan. Indeks CSI 300 naik 0,72 persen ke posisi 3.796,1.

Adapun saham teknologi yang terdaftar di Hong Kong menjadi sorotan setelah Departemen Pertahanan AS menambahkan raksasa teknologi China Tencent Holdings dan produsen baterai CATL ke dalam daftar perusahaan yang disebutnya sebagai perusahaan militer China. Saham Tencent turun hampir 8 persen di Bursa Hong Kong.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya