Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengungkapkan investor asing mencatkan net sell dalam sebulan terakhir di pasar modal Indonesia.
Investor asing melakukan net sell sebesar Rp 5,03 triliun secara bulanan per 30 Desember 2024. Meskipun begitu secara tahunan sepanjang 2024 investor asing masih melakukan net buy sebesar Rp 16,3 triliun.
Baca Juga
Inarno menjelaskan, di tengah sentimen kondisi ekonomi global pasar saham domestik pada 2024 ditutup melemah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 0,48 persen dalam sebulan ke level 7.079,91 atau secara tahunan turun 2,65 persen.
Advertisement
“Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.336 triliun naik sebesar 2,79 persen secara month to date atau secara year to date naik sebesar 5,74 persen,” kata Inarno dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Desember 2024, Selasa (7/1/2025).
Penawaran Umum
Selain itu penghimpunan dana di pasar modal masih mengalami tren positif tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 259,24 triliun diantaranya merupakan 43 emiten baru yang melakukan fundraising dan penawaran umum nilai mencapai Rp 17,28 triliun melalui IPO saham dan penerbitan Ebus.
BEI Targetkan 66 Perusahaan IPO pada 2025
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan BEI menargetkan 66 perusahaan untuk melakukan pencatatan perdana saham melalui penawaran umum atau IPO pada 2025.
“Targetnya adalah 66 IPO baru dengan target penambahan jumlah investor sebanyak 2 juta investor baru di tahun depan,” kata Iman dalam konferensi pers peresmian penutupan perdagangan BEI, Senin (30/12/2024).
Sepanjang 2024, BEI mencatat penurunan jumlah IPO dibandingkan tahun lalu. Hingga Desember 2024 sudah ada 41 perusahaan tercatat. Ada 21 perusahaan masih berada di dalam pipeline BEI dengan potensi penghimpunan dana hingga Rp 14,3 triliun.
Advertisement
Jumlah Investor
Selain target IPO dan jumlah investor, BEI juga menargetkan Rerata Nilai Transaksi Saham sebesar Rp 13,5 triliun per hari.
Sepanjang 2024, Rerata Nilai Transaksi Harian Saham mencapai Rp 12,85 triliun, nilai ini meningkat sebesar 19,6 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp 10,75 triliun.
Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana di pasar modal Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 251,04 triliun dari 187 emisi per 27 Desember 2024. Nilai tersebut turun dibandingkan periode yang sama pada 2023, yaitu sebesar Rp 255,39 triliun dari 223 emisi.