Chandra Asri Petrochemical Catat Pendapatan Naik 50 Persen pada Semester I 2021

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk / CAP (TPIA) meraup pendapatan USD 1,26 miliar pada semester I 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 02 Agu 2021, 15:09 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2021, 15:08 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk / CAP (TPIA) mencatat kenaikan pendapatan bersih pada semester I 2021. Tercatat angka yang mampu ditorehkan perseroan yakni USD 1,26 miliar dari periode semester I 2020 sebesar USD 839,2 juta.

Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi menyebut, pendapatan bersih selama 6 bulan pertama naik hingga 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pada semester I 2020 USD 839 juta. EBITDA sebesar USD 275 juta dan laba bersih setelah pajak US D165 juta pada semester pertama 2021, dari masing- masing USD 4,5 juta dan rugi USD 40 juta pada periode yang sama di 2020," katanya, Senin (2/8/2021).

Selain itu, perseroan mempertahankan liquidity pool sebesar USD 1,2 miliar, termasuk USD 762 juta dalam bentuk kas dan setara kas pada akhir kuartal II 2021.

"Angka tersebut naik dibandingkan kuartal II 2020 yakni USD 649 juta pada Q2 2020," ujar Suryadi.

Chandra Asri Petrochemical juga telah mengurangi leverage dengan utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,3x dibanding 5,1x pada kuartal II 2021 dan mengurangi total utang menjadi USD 899 juta dibanding USD 945 juta di kuartal II 2020.

Membantu penanganan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta dan Banten, perseroan mendonasikan oksigen cair sebanyak 210 ton di bulan pertama untuk RS Mayapada di Jakarta serta RSUD dan RSDK di Jakarta dan Banten melalui ARSADA dan provinsi.

"Kami menambahkan 100 ton oksigen cair di bulan kedua untuk RSUD dan RSDK di DKI Jakarta dan Banten. Sebagai bagian dari Warga Korporasi yang Baik, Chandra Asri juga telah melaksanakan vaksinasi bagi karyawan dan anggota keluarganya. Kami juga berkontribusi melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat di wilayah Cilegon dan Banten," ujarnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Semester I 2021

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi USD 30,49 juta pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 18,70 juta.

Beban keuangan naik dari USD 32,05 juta pada semester I 2020 menjadi USD 34,03 juta pada semester I 2021. Perseroan mencatat keuntungan atas instrument keuangan USD 2,51 juta pada semester I 2021. Selain itu, keuntungan kurs tercatat USD 700 ribu.

Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD 164,38 juta pada semester I 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan rugi USD 40,12 juta.

Total ekuitas naik menjadi USD 1,86 miliar pada 30 Juni 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,81 miliar. Total liabilitas turun menjadi USD 1,64 miliar pada Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 1,78 miliar.

Total aset perseroan turun jadi USD 3,51 miliar pada 30 Juni 2021. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 762,03 juta pada 30 Juni 2021.

Gerak Saham TPIA

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan saham Senin, 2 Agustus 2021, saham TPIA turun 1,06 persen ke posisi Rp 9.300 per saham. Saham TPIA dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 9.450.

Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.500 dan terendah Rp 9.175 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.847 kali dengan volume perdagangan 41.698 Nilai transaksi Rp 39 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya