Surge Tambah Belanja Modal pada 2022, untuk Apa Saja?

Surge tengah menyelesaikan pembangunan jaringan fiber optic sepanjang 2.800 kilo meter di sepanjang rel kereta api di Jawa

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Des 2021, 18:12 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 18:12 WIB
Penggelaran fiber optik oleh Surge (Dok: Surge)
Penggelaran fiber optik oleh Surge (Dok: Surge)

Liputan6.com, Jakarta -- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge berencana mengalokasikan sebagian besar belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan untuk pengembangan infrastruktur.

Infrastruktur yang dimaksud termasuk pembangunan fiber optik di sepanjang jalur kereta api yang ditargetkan rampung awal tahun depan.

"Awal kuartal tahun depan, rencananya pembangunan dari fiber optik dan untuk perangkat aktif yang sudah disiapkan itu akan selesai. Namun kemudian kami akan terus berekspansi. Dari pengalaman kami, untuk melakukan bisnis internet, kami memperhitungkan bahwa (capex) yang kami siapkan ini belum cukup,” ujar Direktur Utama Surge, Hermansjah Haryono dalam paparan publik, Rabu (8/12/2021).

Adapun pendanaan berasal dari berbagai sumber. Termasuk dari kas perseroan, pinjaman, dan dari ekuitas.

Direktur Pengembangan Bisnis Solusi Sinergi Digital, Martha Rebecca menambahkan, terdapat sejumlah rencana di pipeline bisnis Surge. Sehingga ke depan tidak menutup kemungkinan Perseroan akan melakukan aksi korporasi khusus selama bisa menunjang pertumbuhan Surge.

"Perihal korporasi khusus kami tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada aksi-aksi tersebut. Karena dari awal perusahaan ini berdiri kami mengusung semangat kolaborasi bersama dengan para pelaku industri maupun masyarakat," kata dia.

Perseroan tengah menyelesaikan pembangunan jaringan fiber optic sepanjang 2.800 kilo meter di sepanjang rel kereta api di Jawa melalui anak perusahaan PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave.

Entitas anak tersebut resmi menggandeng perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Prasetia Dwidharma dan perusahaan infrastruktur perkeretaapian PT Sarida Utama untuk akselerasi proyek infrastruktur jaringan serat optik.

"Saat ini progress pembangunan sudah selesai untuk dua tahapan. Di mana bagian pertama dengan total 255,5 KM mencakup Manggarai-Bogor dan Manggarai-Cikarang dan juga DKI Jakarta. Kemudian bagian dua dengan total 153 KM mencakup Cikarang hingga Bandung. Itu semua sudah selesai,” ujar Hermansjah.

Kemudian tahap selanjutnya sedang dalam proses perampungan, dengan total 741 KM mencakup Cikampek-Semarang-Surabaya dan Merak-Rangkasbitung. Dilanjutkan dengan total 698 KM mencakup Bogor-Sukabumi, Bandung-Jogja dan Cirebon-Cilacap.

Terakhir, atau bagian kelima dengan total 885 KM mencakup Jogja-Surabaya-Solo, Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi.

"Perseroan menargetkan keseluruhan jaringan fiber optik akan dapat dioperasikan secara secara menyeluruh di awal kuartal pertama tahun 2022,” ungkapnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laju Saham WIFI

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Desember 2021, saham WIFI stagnan di Rp 615. Saham WIFI berada di level tertinggi Rp 640 dan terendah Rp 610 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.029 kali dengan volume perdagangan 489.235. Nilai transaksi Rp 30,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya