Saham BBHI Milik Investor Strategis Digembok 3 Tahun, CT Sebut Ritel Bisa Tidur Nyenyak

Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menyampaikan, konsorsium ini terikat pada perjanjian lock-up 3 tahun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jan 2022, 11:53 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 13:20 WIB
Pengusaha Chairul Tanjung hadiri konferensi pers PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Selasa (11/1/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Pengusaha Chairul Tanjung hadiri konferensi pers PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Selasa (11/1/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah investor strategis turut berpartisipasi dalam rights issue PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Antara lain yakni, CT Corp, Salim Group, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), anak usaha Grab (NASDAQ: GRAB), Carro dan Growtheum Capital Partners.

Untuk memastikan melindungi kepentingan investor ritel, Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menyampaikan, konsorsium ini terikat pada perjanjian lock-up 3 tahun. Artinya, selama waktu tersebut, para investor strategis dilarang menjual kepemilikannya yang berpotensi menyebabkan penurunan harga saham BBHI.

"Jadi selama 3 tahun tidak boleh menjual sahamnya. Ini memastikan investor ritel itu terlindungi kepentingannya agar tidak terjadi, seperti tiba-tiba pembeli investor lakukan penjualan masif yang akibatkan harga turun dan investor ritel tidak terlindungi,” kata CT dalam konferensi pers di gedung BEI, Selasa (11/1/2022).

"Jadi long way to go. Investor ritel bisa tidur nyenyak di rumah karena tidak akan ada yang men-dump, menjual dengan tiba-tiba saham yang dibeli dalam rights issue,” ia menambahkan.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana pada 27 Desember 2021, Mega Corpora (MC )hanya akan  melaksanakan sebagian haknya dalam rangka rights issue PT Allo Bank Indonesia Tbk. Yakni  sebanyak 2.712.777.020 saham senilai Rp 1,3 00.839.337.970 atau sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak MC.

Sehingga sisanya dialihkan kepada beberapa pihak antara lain kepada Bukalapak.com Tbk(BUKA) sebanyak 2.497.816.903 lembar senilai Rp 1,2 triliun.

Kemudian kepada Abadi Investments Pte. Ltd (AI) 1.521.117.930 lembar senilai 727,09 miliar, PT Indolife Investama Perkasa (IIP) 1.303.815.386 lembar senilai Rp 623,22 miliar.

Lalu kepada H Holdings Inc. (HH) sebanyak 448.744.769 lembar senilai Rp 214,45 miliar, Trusty Cars Pte. Ltd. (TC) 150.000.000 lembar senilai 71,7 miliar dan PT CT Corpora (CTC 408.318.058 lembar senilai Rp 195,18 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BBHI

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 11 Januari 2022, saham BBHI melonjak 15,44 persen ke posisi Rp 7.850 per saham.

Saham BBHI dibuka naik 200 poin ke posisi Rp 7.000 per saham. Saham BBHI berada di level tertinggi Rp 8.100 dan terendah Rp 7.000 per saham.

Total frekuensi perdagangan 21.028 kali dengan volume perdagangan 260.546. Nilai transaksi harian Rp 204,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya