Pendapatan Mandiri Sekuritas Naik 55 Persen, Ini Faktor Pendorongnya

Total pendapatan usaha Mandiri Sekuritas meningkat 55 persen menjadi Rp1,23 triliun per 31 Desember 2021

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2022, 17:10 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 17:10 WIB
Paparan kinerja 2021 PT Mandiri Sekuritas, Rabu (9/3/2022) (Dok: PT Mandiri Sekuritas)
Paparan kinerja 2021 PT Mandiri Sekuritas, Rabu (9/3/2022) (Dok: PT Mandiri Sekuritas)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas), perusahaan anak dari  PT Bank Mandiri Tbk kembali mencatatkan pertumbuhan usaha pada 2021, karena semua lini bisnisnya juga bertumbuh.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Mandiri Sekuritas (Mansek) Oki Ramadhana melalui siaran persnya, Rabu, (9/3/2022).

Mandiri Sekuritas memiliki empat lini bisnis yaitu investment banking, capital market, dan retail. Seluruh lini bisnis tersebut mengalami pertumbuhan sehingga pendapatan usaha Mansek juga ikut tumbuh.

Total pendapatan usaha Mansek meningkat 55 persen menjadi Rp1,23 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan periode sama pada 2020. Pertumbuhan pendapatan tersebut membuat laba bersih perseroan melonjak 137 persen menjadi Rp 321 miliar per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan periode sama 2020.

“Kami sangat bersyukur bahwa meskipun masih di tengah pandemi, Perusahaan tetap mampu menunjukkan resiliensinya untuk tumbuh dengan berfokus kepada akselerasi perkembangan bisnis klien dan nasabah melalui peningkatan transaksi baik pasar modal maupun jasa Advisory, inovasi produk investasi serta peningkatkan layanan  digital," kata dia.

Kinerja bisnis Mansek pada 2021 tersebut didukung oleh seluruh lini bisnis. Bisnis Investment Banking-Indonesia mencatatkan pertumbuhan 68 persen dan Investment Banking- Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Securities Singapore) tumbuh sebesar 10 persen. Sementara bisnis capital market tumbuh 58 persen dan bisnis ritel tumbuh 56 persen.

Sementara itu, Direktur Operations Mandiri Sekuritas Heru Handayanto mengatakan kinerja bisnis Mansek bisa kuat karena didukung oleh berhasilnya transaksi-transaksi baik advisory maupun capital markets.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Deretan Transaksi

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tahun lalu, Mansek menangani 6 IPO, 6 rights issue, 41 obligasi Rupiah, 11 obligasi global, dan 18 transaksi Advisory/M&A pada 2021.

Berdasarkan League Table periode 2021 yang dikutip dari Bloomberg, Mandiri Sekuritas berada di posisi 1 untuk Equity Underwriting, posisi 2 untuk IDR Bonds Underwriting, posisi 2 untuk Equity Trading, posisi 3 untuk SUN Trading, dan posisi 4 untuk Global Bonds Underwriting.

Beberapa transaksi landmark yang dihasilkan Mansek antara lain: IPO Bukalapak, yang terbesar di Indonesia sampai saat ini dan juga IPO unicorn pertama di Asia Tenggara, IPO Mitratel yang merupakan IPO BUMN terbesar di Bursa Efek Indonesia, rights issue BRI yang merupakan transaksi equity terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, dan beberapa transaksi landmark M&A, seperti merger Pelabuhan Indonesia I-IV, dan restrukturisasi PTPN.

Catatan kinerja yang baik tersebut membawa Mandiri Sekuritas meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional di tahun 2021, seperti Best Corporate and Investment Bank dan Best Domestic Brokerage dari AsiaMoney, Best Investment Bank 2021 dari FinanceAsia, Best Performing Securities Company dari CNBC Indonesia, dan beberapa penghargaan lainnya.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya