Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Kamis (10/3/2022).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG saat ini masih bersifat teknikal. Ia menilai, level support terdekat telah berhasil diuji kekuatannya, sehingga kelanjutan kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar.
Selain itu, kenaikan IHSG juga ditopang oleh tercatatnya arus deras aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Advertisement
“Namun, risiko terhadap potensi terjadinya koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai selama IHSG belum dapat mencetak level all time high kembali,” ujar dia dalam catatannya.
Baca Juga
William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.811-6.996 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.814, wave ii dari wave (iii) sudah selesai terbentuk dan IHSG berpeluang mengaut untuk menguji 6.930 dan resistance di 7.000.
Namun, demikian, tetap waspadai level 6.814 dan 6.758 sebagai level support, bila IHSG menembus level tersebut, IHSG rawan menuju 6.700.
Herditya prediksi level support IHSG di 6.814,6.758 dan resistance 6.930,7.000 pada Kamis pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), ASII, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Selain itu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Advertisement