SCMA Kantongi Laba Bersih Rp 1,34 Triliun pada 2021

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Apr 2022, 07:07 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 07:07 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membukukan kenaikan pendapatan 16,25 persen menjadi Rp 5,93 triliun dibanding posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 5,1 triliun.

Merujuk laporan keuangan Surya Citra Mediayang disampaikan kepada bursa, ditulis Senin (4/4/2022), pada periode tersebut, beban program dan siaran tercatat naik menjadi Rp 2,89 triliun dari sebelumnya Rp 2,49 triliun. Beban usaha turun dari Rp 2,54 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,34 triliun pada 2021.

Pada saat bersamaan, perseroan juga mencatatkan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp 78,11 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya Rp 34,15 miliar. Sementara beban operasi lainnya turun menjadi Rp 20,56 miliar dari sebelumnya Rp 30,04 miliar. Dengan rincian tersebut, perseroan berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp 1,75 triliun, naik 20,07 persen dari Rp 1,46 triliun pada 2020.

Pendapatan keuangan perseroan sepanjang 2021 susut menjadi Rp 16,81 miliar dari Rp 29,56 miliar pada 2020. Bagian laba dari entitas asosiasi tercatat naik tipis menjadi Rp 7,72 miliar dari Rp 6,92 miliar. Beban keuangan naik menjadi Rp 51,32 miliar dibanding sebelumnya sebesar Rp 7,86 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,34 triliun, naik 16,34 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1,15 triliun.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 17,3 persen menjadi Rp 1,34 triliun dari Rp 1,18 triliun pada 2020. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 21,32 naik dari sebelumnya Rp 16,20.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aset Perseroan

Dari sisi aset perseroan hingga 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp 9,91 triliun, naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 6,77 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 6,66 triliun dan aset tidak lancar Rp 3,25 triliun.

Dari sisi liabilitas tercatat turun menjadi Rp 2,45 triliun dari Rp 2,87 triliun pada 2020. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,7 triliun dan sisanya Rp 754,57 miliar merupakan liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas sampai dengan akhir 2021 tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 7,46 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 3,9 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya