Pantau Saham Pilihan Ini saat IHSG Berpeluang Rawan Koreksi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 7.098-7.197 pada Rabu, 6 April 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Apr 2022, 08:16 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 08:16 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Rabu (5/4/2022). IHSG berpotensi susut seiring potensi aksi ambil untung karena sentimen eksternal.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, IHSG naik lima hari berturut-turut sehingga sudah menguat 1,83 persen.

Melihat kondisi itu, Edwin menilai, IHSG berpotensi terkena aksi ambil untung seiring indeks Dow Jones turun 0,80 persen. Koreksi itu terjadi karena the Fed memberikan pernyataan yang lebih hawkish kalau akan agresif memerangi inflasi dengan menaikkan suku bunga the Fed.

Ia menambahkan, EIDO melemah 0,80 persen dan sejumlah harga komoditas turun antara lain harga minyak melemah 2,44 persen, emas susut 0,52 persen dan timah turun 1,37 persen. Hal itu terjadi di tengah kembalinya kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun.

“Di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun berpotensi menjadi sentimen negatif tambahan bagi investor untuk melakukan profit taking pada Rabu ini,” kata dia.

Ia menambahkan, katalis positif dari kenaikan harga komoditas batu bara, crude palm oil (CPO) dan nikel berpotensi mendorong kenaikan saham-saham berbasis komoditas tersebut.

Edwin prediksi, IHSG berada di kisaran 7.098-7.197 pada Rabu pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Waspadai Koreksi

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi menguat tetapi koreksi wajar masih perlu diwaspadai.

“Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan bergerak dalam zona positif, hingga saat ini IHSG kembali mencetak rekor all time high nya kembali. Kenaikan IHSG juga ditopang oleh peningkatan capital inflow yang secara masif ke dalam pasar modal dalam jangka pendek,” kata dia.

Ia menambahkan, hal itu juga menunjukkan antusiasme investor terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 917,09 miliar pada Selasa, 5 April 2022. Dengan demikian, aliran dana asing yang masuk ke pasar saham mencapai Rp 34,85 triliun.

Wlliam mengatakan, pelaku pasar juga perlu waspadai risiko koreksi wajar mengingat kenaikan yang dialami IHSG sudah cukup terbatas. “Hari ini IHSG berpotensi menguat. Kisaran IHSG 6.988-7.167,” kata dia.

Saham Pilihan

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Seelain itu, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan Edwin memilih saham ASII, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), UNVR, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT United Tractors Tbk (UNTR), TBIG, PT Metrodata Electronic Tbk (MTDL), dan PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya