Saham Mayora Masih Menguat di Tengah IHSG Tertekan

Saham Mayora naik 0,57 persen ke posisi Rp 1.760 per saham pada sesi pertama, Rabu, 27 April 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Apr 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2022, 12:31 WIB
Presiden Jokowi Lepas Kontainer Ekspor Mayora ke-250 Ribu
Petugas mengatur kontainer Ekspor Mayora ke-250.000 ke Filipina di pabrik Mayora di Cikupa Tangerang, Senin (18/2). Mayora Indah yang berdiri sejak 1977 bergerak di bidang consumer goods yang merambah pasar global. (Liputan6.com/HO/Bal)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan sesi pertama, Rabu (27/4/2022). Saham MYOR meski sempat di zona merah tetapi berbalik arah ke zona hijau.

Mengutip data RTI, saham Mayora naik 0,57 persen ke posisi Rp 1.760 per saham pada sesi pertama. Saham MYOR dibuka stagnan Rp 1.750 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.820 dan terendah Rp 1.710 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.923 kali dengan volume perdagangan 183.982. Nilai transaksi Rp 32,4 miliar.

Namun, sepanjang 2022, saham MYOR masih melemah. Saham MYOR susut 14,22 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.220 dan terendah Rp 1.485 per saham. Total volume perdagangan 622.152.921 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 210.754 kali.

Penguatan saham MYOR pada sesi pertama, Rabu 27 April 2022 ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang alami koreksi. IHSG melemah 0,77 persen ke posisi 7.176,58. IHSG berada di level tertinggi 7.226 dan terendah 7.175. Sebanyak 258 saham melemah dan 275 saham menguat. Sementara itu, 157 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 961.425 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 141,94 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.408.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy naik 1,81 persen dan indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,64 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,37 persen dan alami koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,32 persen dan indeks sektor saham IDXproperty melemah 1,22 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Elon Musk Bertemu Menko Luhut, Ada Kopiko Ikut Mejeng di Tesla

Menko Luhut, Anindya Bakrie dan Para Pengusaha Temui Pendiri Tesla Elon Musk
Menko Luhut bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk

Sebelumnya, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 26 April 2022. Saham MYOR naik menyusul beredarnya foto pertemuan Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman (Menko Marinves), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Luhut) dan pendiri Tesla, Elon Musk, di Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Dalam salah satu sesi, keduanya tampak memegang dan menunjukkan produk Kopiko, salah satu produk Mayora. Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi membenarkan kejadian itu.

"Betul. Itu bagian dari upaya Pak Luhut promosikan produk Indonesia saja. Kopiko sekarang sudah masuk ke International Space Station (ISS),” ungkap Joni kepada Liputan6.com, Selasa, 26 April 2022.

Seperti diketahui, Kopiko menjadi salah satu produk lokal yang cukup dikenal di luar negeri. Kopiko sempat mejeng di luar angkasa hingga berbagai drama Korea atau K-drama.

Seiring kopiko yang hadir di pertemuan Elon Musk dan Menko Luhut tampaknya beri sentimen terhadap saham MYOR. Mengutip data RTI, saham MYOR menguat 7,36 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham MYOR dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.650 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.755 dan terendah Rp 1.630 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.645 kali dengan volume perdagangan 262.624. Nilai transaksi Rp 44,9 miliar.

Pada pekan ini, saham MYOR menguat dalam dua hari berturut-turut. Saham MYOR naik 3,16 persen ke posisi Rp 1.630 per saham pada Senin, 25 April 2022.

Namun, sepanjang 2022, saham MYOR melemah. Saham MYOR susut 14,22 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham Mayora Indah berada di level tertinggi Rp 2.220 dan terendah Rp 1.485 per saham. Total volume perdagangan 622.152.921 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun. Total frekuensi perdagangan 210.754 kali.

 

Kinerja 2021

Presiden Jokowi Lepas Kontainer Ekspor Mayora ke-250 Ribu
PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan entitas anak mengumumkan laporan keuangan untuk tahun buku 2021. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih Rp 27,9 triliun, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 24,48 triliun.

Merujuk laporan keuangan Mayora Indah yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis, 31 Maret 2022, pendapatan itu berasal dari makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp 15,93 triliun. Sisanya Rp 13,06 triliun merupakan pendapatan yang berasal dari minuman olahan dalam kemasan. Dengan eliminasi sebesar Rp 1,09 triliun.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan ikut terkerek menjadi Rp 20,98 triliun dari Rp 17,17 triliun pada 2020. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 6,92 triliun, turun 5,15 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,3 triliun.

Pada periode tersebut, beban lain-lain tercatat sebesar Rp 1,55 triliun, turun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 2,68 triliun. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan Rp 1,21 triliun. Turun 42,3 persen dari Rp 2,1 triliun di 2020.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,19 triliun, turun 42,42 persen dibanding posisi 2020 sebesar Rp 2,06 triliun. Laba per saham menjadi Rp 53 dari sebelumnya Rp 92.

Aset

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Ilustrasi IHSG

Dari sisi aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 19,92 triliun, naik tipis dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 19,78 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 12,97 triliun dan aset tidak lancar Rp 6,95 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat naik tipis menjadi Rp 8,56 triliun di 2021 dari sebelumnya Rp 8,51 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 5,57 triliun dan sisanya Rp 2,99 triliun merupakan liabilitas jangka panjang.

Sementara ekuitas perseroan hingga akhir 2021 tercatat sebesar Rp 11,36 triliun, juga naik tipis dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 11,27 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya