Liputan6.com, Jakarta - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah menyampaikan laporan keuangan perseroan pada kuartal I 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 989,66 miliar.
Naik 468,39 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 174,12 miliar. Raihan itu berasal dari penjualan yang naik dua kali lipat atau 100,30 persen menjadi Rp 2,18 triliun pada kuartal I 2022, dari Rp 1,09 triliun pada kuartal I 2021.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 902,74 miliar dari sebelumnya Rp 594,97 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba bruto Rp 1,28 triliun, naik 158,79 persen dari Rp 493,99 miliar pada kuartal I 2022.
Advertisement
Beban penjualan tercatat sebesar Rp 24,48 miliar, beban umum dan administrasi Rp 158,93 miliar. Pada saat bersamaan perseroan mencatatkan keuntungan atas nilai wajar aset biologis Rp 213,96 miliar dna pendapatan lain—lain Rp 6,24 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba usaha Rp 1,32 triliun, naik 263,57 persen dibanding kuartal I 201 sebesar Rp 361,75 miliar.
Setelah dikurangi pajak penghasilan badan, perseroan berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 996,63 miliar. Naik 466,14 persen dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 176,04 miliar.
Hingga Maret 2022, Sawit Sumbermas Sarana membukukan total aset sebesar Rp 14,69 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember Rp 13,85 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 4,24 triliun dan aset tidak lancar RP 10,44 triliun. Liabilitas hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 7,58 triliun, turun dibanding posisi akhir Desember sebesar Rp 7,74 triliun.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 5,59 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 1,98 triliun. Sementara ekuitas hingga akhir Maret 2022 tercatat naik menjadi Rp 7,1 triliun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,1 triliun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kantongi Pinjaman Sindikasi Rp 4,3 Triliun
Sebelumnya, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) memperoleh fasilitas pinjaman hingga Rp 4,3 triliun. Pinjaman itu berasal dari fasilitas kredit sindikasi konvensional dan syariah yang akan ditandatangani antara perseroan sebagai debitur dan suatu sindikasi bank yang dikoordinir oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai kreditur.
Bank-bank yang termasuk dalam pinjaman sindikasi tersebut yakni; PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Woori Bersaudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori), PT Jtrust Indonesia Tbk (Bank Jtrust), PT Bank DKI (Bank DKI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank).
"Perjanjian kredit sindikasi sehubungan dengan rencana SSMS untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan dari para kreditur sindikasi sampai dengan sebesar Rp 4,3 triliun," ungkap manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu, 29 Juni 2022.
Advertisement
Tambahan Fasilitas Pinjaman
Jumlah kredit awal yang akan diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 3,6 triliun. Bunga pinjaman minimal 9 persen dan bersifat reviewable sesuai dengan kondisi pasar dan persetujuan Para kreditur mayoritas. Jangka waktu fasilitas pinjaman yakni delapan bulan.
"Penambahan fasilitas pinjaman ini dilaksanakan untuk melakukan tender offer atas sebagian atau seluruh dari obligasi global senilai USD 300 juta yang diterbitkan perseroan pada 2018," tulis manajemen Sawit Sumbermas Sarana.
Tidak ada dampak material dari kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kondisi keuangan Perseroan, kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.
Lebih lanjut, transaksi ini merupakan transaksi material karena memiliki nilai lebih dari 50 persen ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, yaitu 58 persen.
Pembukaan IHSG Jumat 1 Juli 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan Jumat pagi (1/7/2022). Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin oleh indeks sektor saham IDXtransportasi.
Pada pembukaan perdagangan, mengutip RTI, IHSG naik delapan poin ke posisi 6.919,06.Pada pukul 09.34 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah dengan turun 0,02 persen ke posisi 6.609.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.940,98 dan terendah 6.905,65. Sebanyak 184 saham menguat dan 257 saham melemah. 179 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 236.597 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 2,2 triliun. Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,97 persen. Indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,97 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,80 persen, indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 0,56 persen, dan indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,65 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.911 pada Kamis, 30 Juni 2022. Hal ini seiring data perdagangan pada akhir bulan menunjukkan arah aliran dana asing yang sangat beragam karena beberapa aktivitas rebalancing.
Investor domestik pun membeli saham-saham bank besar. Di sisi lain, saham TOWR terus menguat seiring pasar melihat valuasi perusahaan yang menarik dibandingkan perusahaan sejenis. Dari berita ekonomi, survei Bank Indonesia menunjukkan hingga minggu ke-2 Juni, inflasi telah mencapai 4,05 persen yoy. Rupiah melemah bertahap setelah Bank Indonesia pertahankan suku bunga pekan lalu.
Advertisement