Cerestar Indonesia Beberkan Prospek Industri Terigu di Indonesia

Direktur Utama PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), Indra Irawan menilai industri tepung terigu di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jul 2022, 13:17 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 13:17 WIB
Pencatatan perdana saham PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), Jumat (8/7/2022) (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), Jumat (8/7/2022) (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Cerestar Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode TRGU.

Didirikan pada 10 Agustus 2020, perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha produksi produk-produk tepung olahan gandum seperti tepung terigu untuk konsumsi (food & bakery ingredients) dan bahan baku pakan ternak (feed ingredients).

Cerestar Indonesiamerupakan perusahaan induk yang memiliki dua perusahaan anak. Yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).  Saat ini Perseroan melalui perusahaan anak memiliki total kapasitas produksi sebesar 1.600 MT per hari dan memiliki lima merek produk tepung terigu. Yaitu Bakerstar, Falcon, Seagull, Dragonfly dan Starfish. 

Mengingat tingkat konsumsi per kapita tepung terigu yang masih cukup rendah, Direktur Utama PT Cerestar Indonesia Tbk, Indra Irawan menilai industri tepung terigu di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. 

“Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di ASEAN, sehingga memiliki pangsa pasar domestik yang sangat kuat untuk menyerap produksi tepung terigu. Oleh karena itu, manajemen melihat prospek yang bagus untuk pengembangan bisnis tepung terigu yang dijalankan Perseroan,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).

Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 1,5 miliar saham, atau 18,88 persen dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah IPO.  Saham-saham tersebut ditawarkan dengan harga IPO 210 per sham. Sehingga perseroan akan mengantongi Rp 315 miliar melalui IPO.

Dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan dari perseroan. Rinciannya, sekitar 46,67 persen akan digunakan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM sebesar 600 MT per hari.

Kemudian sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM. Sisanya sekitar 33,33 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham TRGU Melonjak 24,76 Persen pada Perdagangan Perdana di BEI

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Cerestar Indonesia Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 8 Juli 2022. Saham Cerestar Indonesia diperdagangkan dengan kode TRGU.

Pada perdagangan perdana, saham TRGU dibuka melonjak Rp 52 atau naik 24,76 persen ke posisi Rp 262 per saham dari harga perdana Rp 210 per saham. Saham TRGU berada di level tertinggi dan terendah Rp 262 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.661 kali dengan volume perdagangan 182.014 saham. Nilai transaksi Rp 4,8 miliar. Pada pukul 10.20 WIB, saham TRGU di posisi Rp 262 per saham.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menerangkan, Cerestar Indonesia menjadi perusahaan tercatat saham ke-23 pada 2022 dan menjadi perusahaan tercatat ke-781 di bursa pada saat ini. Dia menilai, pencapaian ini tak lepas dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan perseroan.

"Ini menjadi langkah awal bagi perusahana untuk tumbuh jadi lebih besar. Jangan menunggu besar untuk go public, namun jadilah besar dengan go public,” kata nyoman dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham TRGU, Jumat, 8 Juli 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Cerestar Indonesia Tbk, Indra Irawan menyampaikan prospek yang dinilai cerah pada masa mendatang. Menurut dia, pasar Indonesia masih cukup menjanjikan untuk pertumbuhan produk perseroan.

"Mengingat tingkat konsumsi per kapita tepung terigu yang masih cukup rendah, industri tepung terigu di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang,” kata dia.

Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar di ASEAN, sehingga memiliki pangsa pasar domestik yang sangat kuat untuk menyerap produksi tepung terigu.

Oleh karena itu, manajemen melihat prospek yang bagus untuk pengembangan bisnis tepung terigu yang dijalankan Perseroan.

Produksi Produk Tepung Olahan Gandum

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Didirikan pada 10 Agustus 2020, PT Cerestar Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha produksi produk-produk tepung olahan gandum seperti tepung terigu untuk konsumsi (food & bakery ingredients) dan bahan baku pakan ternak (feed ingredients).

Perseroan merupakan perusahaan induk yang memiliki dua perusahaan anak yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).

Saat ini Perseroan melalui perusahaan anak memiliki total kapasitas produksi sebesar 1.600 MT/hari dan memiliki lima brand produk tepung terigu yaitu Bakerstar, Falcon, Seagull, Dragonfly dan Starfish. Melalui PT Agristar Grain Industry (AGY) perseroan juga mulai fokus untuk menebangkan bisnis di bidang produk biji-bijian lain diluar gandum.

“Dengan tercatatnya saham perseroan di BEI, publik dapat memiliki pilihan investasi di sektor bahan baku olahan dan kami dapat turut serta meramaikan pasar modal Indonesia serta berpartisipasi meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Indra.

Alami Kelebihan Permintaan

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, penawaran perdana saham (IPO) PT Cerestar Indonesia Tbk kelebihan permintaan atau oversubscribed sampai 48,43 kali.

Permintaan pembelian saham yang masuk mencapai 85,40 miliar saham, sementara saham yang ditawarkan oleh emiten produsen tepung olahan gandum tersebut sebanyak 1,5 miliar saham atau 18,88 persen dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah IPO.

Manajemen melihat permintaan yang sangat tinggi ini menunjukkan minat dan kepercayaan investor yang sangat besar akan prospek bisnis Perseroan.

"Ini sebuah awalan yang sangat baik. Kami bersyukur dan oleh karenanya seluruh jajaran manajemen akan bekerja keras untuk mewujudkan semua rencana bisnis perusahaan," kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.

Melalui IPO ini, Perseroan yang menawarkan saham di harga Rp210 per saham ini meraup dana segar senilai Rp315 miliar. Seluruh dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan dari Perseroan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY).

Adapun rincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut:

-Sekitar 46,67 persen akan digunakan untuk pembelian mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi HFM sebesar 600 MT/hari,

- Sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM,

-Sekitar 33,33 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas gudang dan pengepakan AGY yang berlokasi di Cilegon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya