Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Kamis, 28 Juli 2022. Kenaikan IHSG terjadi di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) kerek suku bunga 75 basis poin.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,85 persen ke posisi 6.956,81 pada Kamis, 28 Juli 2022.Indeks saham LQ45 menguat 0,59 persen ke posisi 980,25. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.984,53 dan terendah 6.924,90.
Baca Juga
Sebanyak 322 saham menguat dan 197 saham melemah. 173 saham diam di tempat.Total frekuensi perdagangan 1.559.851 kali dengan volume perdaganagn 31,9 miliar saham.
Advertisement
Nilai transaksi Rp 18,5 triliun. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 1,41 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 1,24 persen.
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menuturkan, kenaikan suku bunga the Fed ini sudah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar, terlebih penguatan IHSG saat ini lebih didorong dengan saham-saham komoditas serta saham perbankan.
“Di mana pelaku pasar menunggu hasil dari laporan keuangan serta harga komoditas yang mulai naik kembali. Kenaikan suku bunga the Fed ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, tetapi kenaikan suku bunga the Fed ini masih dapat berlanjut tergantung bagaimana kondisi inflasi nantinya,” ujar Abdul saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Jumat, (29/7/2022).
Abdul mengatakan, kebijakan the Fed tersebut belum terlalu memberikan dampak terhadap IHSG. Di sisi lain, pelaku pasar juga sedang menantikan laporan keuangan kuartal II.
“Tetapi tetap waspadai aksi profit taking nantinya serta terus mencermati langkah the Fed selanjutnya dalam melawan inflasinya,” ujar dia.
Untuk saham yang bisa dicermati, Abdul memilih saham-saham sektor komoditas dan perbankan seiring saham-saham sektor tersebut dinilai masih menjadi pilihan menarik.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenaikan Suku Bunga The Fed Sudah Diantisipasi Pasar
Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, pelaku pasar sudah antisipasi saat terjadi kenaikan suku bunga acuan the Fed. Besaran kenaikan bunga the Fed 75 basis poin pun dinilai sesuai prediksi.
“Karena kenaikan FFR the Fed 75 bps sudah sesuai dengan perkiraan pasar, sehingga pelaku pasar antisipatif, kenaikannya tidak sebesar rencana awal yaitu 100 bps. Kenaikannya memang tak terelakan sih, untuk mengendalikan inflasi yang terus mencetak rekor. IHSG merespon positif, sama halnya seperti bursa global,” kata Cheryl.
Sedangkan, untuk saham yang bisa dicermati, Cheryl memilih saham perbankan dengan kapitalisasi besar.
“Saham-saham yang menarik yaitu perbankan big caps yang memang sedang rilis laporan earning yang lebih baik dari perkiraan dan juga BI diperkirakan akan mengikuti langkah the Fed untuk menaikan suku bunga sehingga sektor finansial juga akan diuntungkan,” ujar dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Potensi Aksi Jual Investor Asing
Meskipun demikian, semakin tipisnya selisih suku bunga BI dan AS bisa berpotensi ada sentimen jual dari investor asing.
"Capital outflow alias sentimen jual dari investor asing dan dananya kembali ke negara mereka,” kata dia.
Selain itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, pada kesempatan sebelumnya juga bursa justru menguat usai pengumuman suku bunga dan bersamaan juga dengan musim dirilisnya laporan keuangan kuartal II yang diwarnai dengan cukup banyaknya emiten yang mencatatkan peningkatan kinerja.
"Sehingga rally yang terbentuk di pasar terlihat cukup kuat. Namun yang perlu dicermati adalah secara teknikal IHSG sudah bergerak di area overbought dari bacaan indikator stochastic oscillator serta indikasi bearish divergence pada MACD di range chart hourly sehingga pelaku pasar bisa menurunkan level agresivitas dan mulai merealisasikan profit pada posisi saham yang sudah positif,” ujar dia.
Tak hanya itu, Ivan menegaskan, tentu pasar masih mengukur dampak naiknya suku bunga terhadap angka inflasi pada rilis berikutnya.
Penutupan IHSG Kamis 28 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Kamis, 28 Juli 2022. Penguatan IHSG didorong kenaikan mayoritas sektor saham terutama indeks sektor saham IDXbasic.
Mengutip data RTI, IHSG meski menghijau tetapi penguatan menjadi terbatas jelang penutupan perdagangan. IHSG naik 0,85 persen ke posisi 6.956,81. Indeks saham LQ45 menguat 0,59 persen ke posisi 980,25. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.984,53 dan terendah 6.924,90. Sebanyak 322 saham menguat dan 197 saham melemah. 173 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.559.851 kali dengan volume perdaganagn 31,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 18,5 triliun. Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 1,41 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 1,24 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic menanjak 2,45 persen, dan catat penguatan terbesar di antara sektor saham lainnya. Indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 1,94 persen, indeks sektor saham IDXproperty menanjak 1,92 persen, dan indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,9 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 1,78 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 1,74 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance mendaki 1,78 persen.
Bursa saham Asia Pasifik melambung pada perdagangan Kamis, 28 Juli 2022 setelah the Fed menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin untuk meredam inflasi. Kenaikan suku bunga the Fed itu sudah sesuai harapan pasar.
Advertisement