Penjualan Naik, Laba Mayora Indah Turun 29,80 Persen pada Semester I 2022

PT Mayora Indah Tbk membukukan penjualan Rp 14,37 triliun pada semester I 2022. Penjualan perseroan naik 9,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,15 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jul 2022, 11:58 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2022, 11:58 WIB
Paparan publik PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Selasa (28/6/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Paparan publik PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Selasa (28/6/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR), emiten produsen permen kopiko ini mencatat kinerja beragam sepanjang semester I 2022. PT Mayora Indah Tbk membukukan kenaikan penjualan, tetapi laba turun hingga Juni 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/7/2022), PT Mayora Indah Tbk membukukan penjualan Rp 14,37 triliun pada semester I 2022. Penjualan perseroan naik 9,28 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,15 triliun. Beban pokok penjualan tercatat naik 19,15 persen menjadi Rp 11,39 triliun jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 9,56 triliun.

Dengan demikian, laba kotor perseroan merosot 16,97 persen menjadi Rp 2,98 triliun pada enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,59 triliun.

Perseroan mencatat beban usaha susut 9,71 persen dari Rp 2,34 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp 2,11 triliun pada semester I 2022. PT Mayora Indah Tbk meraih laba usaha Rp 864 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,24 triliun. Laba usaha perseroan turun 30,64 persen.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 653,22 miliar pada semester I 2022. Laba perseroan turun 29,80 persen dari semester I 2021 sebesar Rp 930,56 miliar.

Dengan demikian, laba per saham juga turun menjadi Rp 29 pada semester I 2022 dari semester I 2021 sebesar Rp 42.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Total Ekuitas

Presiden Jokowi Lepas Kontainer Ekspor Mayora ke-250 Ribu
Petugas mengatur kontainer Ekspor Mayora ke-250.000 ke Filipina di pabrik Mayora di Cikupa Tangerang, Senin (18/2). Mayora Indah yang berdiri sejak 1977 bergerak di bidang consumer goods yang merambah pasar global. (Liputan6.com/HO/Bal)

Perseroan mencatat total ekuitas naik menjadi Rp 11,98 triliun pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 11,36 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 10,11 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 8,55 triliun.

Total aset naik menjadi Rp 22,10 triliun hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 19,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 3,68 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 29 Juli 2022, saham MYOR naik 1,44 persen menjadi Rp 1.760 per saham. Saham MYOR dibuka stagnan Rp 1.735 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.760 dan terendah Rp 1.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.612 kali dengan volume perdagangan 294.470 saham. Nilai transaksi Rp 50,9 miliar.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagi Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen atas laba bersih perseroan tahun buku 2021. Dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 21 per lembar saham atau total senilai Rp 469,53 miliar.

Rencana itu telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPS Mayora Indah yang diselenggarakan 28 Juni 2022.

Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 27,9 triliun, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 24,48 triliun. Pendapatan itu berasal dari makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp 15,93 triliun. Sisanya Rp 13,06 triliun merupakan pendapatan yang berasal dari minuman olahan dalam kemasan.

Dengan eliminasi sebesar Rp 1,09 triliun. Dari raihan itu, Mayora mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,19 triliun, turun 42,42 persen dibanding posisi 2020 sebesar Rp 2,06 triliun. Laba per saham menjadi Rp 53 dari sebelumnya Rp 92.

Dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 Juli 2022 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/6/2022), berikut jadwal pembagian dividen PT Mayora Indah Tbk:

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi: 6 Juli 2022

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi: 7 Juli 2022

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 8 Juli 2022

Tanggal ex dividen di pasar tunai: 11 Juli 2022

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 8 Juli 2022 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen: 27 Juli 2022

Pada perdagangan Kamis, 30 Juni 2022 pukul 14.05 WIB, saham MYOR merosot ,376 persen ke posisi Rp 2.050 per saham. Saham MYOR dibuka turun 30 poin ke posisi Rp 2.100 per saham.

Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.140 dan terendah Rp 2.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.067 kali dengan volume perdagangan 90.906. Nilai transaksi Rp 18,9 miliar.

 

Belanja Modal 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 2 triliun pada 2022.

Direktur Keuangan PT Mayora Indah Tbk, Hendrik Polisar mengatakan, belanja modal akan dialokasikan untuk peluasan pabrik biskuit dan wafer.

“Untuk capex 2022 kami perkirakan sekitar Rp 2 triliun. Spending sampai dengan April itu sekitar Rp 310 miliar,” ungkap Hendrik dalam paparan publik perseroan, Selasa (28/6/2022).

Adapun perluasan pabrik diperkirakan menelan belanja modal sekitar Rp 3,6 triliun yang terbagi untuk tahun ini dan tahun depan. Hendrik menambahkan, pembiayaan belanja modal sebagian besar berasal dari bank.

“Untuk pembiayaan kita usahakan dari beberapa bank, kurang lebih dua per tiga dari kebutuhan. Jadi kalau untuk 2022, kurang lebih Rp 1,3 triliun,” ujar dia.

Proyeksi Kinerja

Di tengah tren pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, perseroan memproyeksikan penjualan sampai dengan akhir tahun naik 10 persen dibandingkan 2021, atau mencapai Rp 30,7 triliun. Dari proyeksi penjualan tersbeut, laba bersih sampai dengan akhir tahun diproyeksikan mencapai Rp 1,3 triliun, tumbuh 8,3 persen dibanding posisi akhir 2021 sebesar Rp 1,2 triliun.

Hingga April 2022, perseroan mencatatkan penjualan Rp 10,7 triliun, tumbuh 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari raihan itu, perseroan mengukuhkan laba bersih Rp 450 miliar, turun 44,2 persen dibanding periode yang sama pada 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya