IRRA Incar Jadi Distributor Produk Kesehatan Kelas Dunia

Sebagai informasi, tahun ini IRRA mengalokasikan belanja atau capital expenditure sebesar Rp 30 miliar - Rp 50 miliar untuk pengembangan bisnis distribusi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Okt 2022, 15:01 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2022, 21:04 WIB
Alat kesehatan (iStockphoto)
Ilustrasi alat kesehatan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menyatakan kesiapan untuk menjadi distributor produk kesehatan konsumen kelas dunia. Perusahaan ingin tidak sekadar perusahaan distributor alat-alat kesehatan.

“Kami akan membangun ekosistem sendiri melalui unit penyimpanan stok produk kesehatan konsumen jauh lebih banyak dari perusahaan media biasa," kata Hendra Kartasasmita selaku penasihat senior IRRA dalam keterangan tertulis, Senin (24/10/2022).

Sebagai informasi, tahun ini IRRA mengalokasikan belanja atau capital expenditure sebesar Rp 30 miliar - Rp 50 miliar untuk pengembangan bisnis distribusi. Tahun lalu, IRRA menambah jaringan distribusi hingga menjadi 123 sub-distributor per akhir tahun 2021. Melalui aksi tersebut, jumlah pelanggan IRRA turut meningkat hingga 140% menjadi 1.137 pelanggan. Juga untuk indirect coverage kini menjadi sebesar 14.694.

IRRA sedang berfokus untuk memperbesar segmen non-pemerintah karena pertumbuhan segmen tersebut masih tinggi. Adapun penjualan IRRA untuk segmen non-pemerintah sepanjang tahun 2021 naik signifikan hingga 247% YoY menjadi Rp 663,8 miliar. Sementara penjualan untuk segmen pemerintah tumbuh sebesar 76% YoY menjadi Rp 655,1 miliar.

Dalam upaya memperluas pasar, IRRA turut berpartisipasi dalam The 34th Hospital Expo 2022, yaitu pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan rumah sakit terbesar di Asia Tenggara yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 19-22 Oktober 2022 lalu.

Hendra merupakan sosok yang berpengalaman lebih dari 35 tahun di perusahaan multinasional, di berbagai negara. Dia mengawali karier di kantor pusat Johnson & Johnson di Amerika Serikat. Kemudian juga berkarier di Black & Decker Asia Pacific di Singapore, Unilever Indonesia di Amsterdam & Indonesia serta Reckitt Benckiser East Asia sebagai CEO Indonesia dan Corporate Development Director East Asia di Korea & Filipina.

Setelah itu, Hendra bergabung dengan Li & Fung di Hongkong yang membawahi Consumer Holding di Indonesia : Distribusi, Manufaktur & Logistik. Selain di IRRA, beliau pernah dan masih menjabat advisory role di berbagai perusahaan.

Diantaranya di Tigaraksa Satria (over 100 years company), lalu Lafarge Holcim Indonesia berbasis di Switzerland, IDSMed Asia & DCH Auriga Asia di Hong Kong, serta Earth Corp di Jepang.

Melalui pengalaman-pengalamannya tersebut, Hendra tidak hanya mempertahankan sistem dan visi misi IRRA sebagai perusahaan HiTech Healthcare Solution, tetapi juga memperkuatnya dengan menerapkan best practice yang digunakan di perusahaan multinasional.

Sejalan dengan upaya IRRA tersebut, menurut Hendra, langkah selanjutnya yang akan dilakukan IRRA adalah program digitalisasi, baik secara operasional maupun commercial, yang merupakan masa depan industri distribusi.

Mengutip pernyataan Henry F. Jusuf, Director Strategy and Relations IRRA, dalam webinar bertema “Future Prospects Jakarta Composite Index in 2022” yang diselenggarakan oleh D’Origin, komunitas investor dan analis pasar modal akhir tahun lalu, pada fase keempat transformasi perusahaan, IRRA akan mengembangkan ekosistem terkait kebutuhan alat-alat kesehatan dengan mempersiapkan platform dengan membuat aplikasi medical devices, e-healthcare services dan big data.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya