Axiata Genggam 76,42 Persen Saham LINK Usai Tender Offer

Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd merampungkan penawaran tender offer saham Link Net (LINK) sebesar Rp 4,4 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Okt 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 08:11 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Link Net Tbk (LINK) menyampaikan Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd atau AII telah menyelesaikan pelaksanaan penawaran tender wajib saham LINK pada 6 Oktober 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (13/10/2022), Axiata Investment Indonesia telah membeli 921.503.429 dari pemegang saham publik perseroan dengan harga Rp 4.800 per saham. Nilai transaksi pembelian saham tersebut mencapai Rp 4,42 triliun. AII menggelar penawaran tender wajib ini pada 30 Agustus 2022-28 September 2022 dengan target penyelesaian pada 6 Oktober 2022.

Penawaran tender wajib dilakukan AII untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 9/POJK.04/2018 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka. Dengan penyelesaian penawaran tender wajib saham tersebut, pemegang saham Link Net mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:

-Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd sebesar 2,18 miliar saham atau setara 76,42 persen

-PT XL Axiata Tbk sebesar 550,31 juta saham atau setara 19,22 persen

-Masyarakat sebesar 13,34 juta atau setara 0,46 persen

-Saham treasuri sebesar 111,61 juta saham atau setara 3,9 persen.

“Kejadian, informasi dan fakta material tersebut tidak berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk Johannes dalam keterbukaan informasi BEI.

Sebelum periode penawaran tender wajib, AII telah membeli 1.266.419.288 saham atau mewakili 44,23 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor oleh perusahaan sasaran. Selain itu, PT XL Axiata Tbk telah membeli 550.316.196 saham atau mewakili 19,22 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor oleh perseroan sasaran.

Hal ini berdasarkan share purchase agreement yang diteken antara PT First Media Tbk dan Asia Link Dewa Pte Ltd selaku penjual dengan AII dan XL selaku pembeli pada 27 Januari 2022. Transaksi diselesaikan pada 22 Juni 2022.

Sebelum tender offer, AII genggam 44,23 persen saham LINK, XL sebesar 19,22 persen, masyarakat sebesar 32,65 persen dan saham treasuri 3,9 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


XL Axiata Rights Issue 2,75 Miliar Saham, Catat Jadwalnya

XL Axiata
XL Axiata mengumumkan kerja sama bidang cloud dengan Google Cloud (Foto: XL Axiata)

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi ini, perseroaan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2,75 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) menyatakan sebagai pemilik 6.559.247.263 saham yang mewakili 61,16 persen akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya, sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga dalam aksi ini. Sehingga AII wajib membeli seluruh sisa saham baru yang belum terserap.

Adapun pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas XL Axiata akan terdilusi hingga sebanyak- banyaknya 20,49 persen.

Rencana penambahan modal ini sebelumnya telah disetujui pemegang saham melalui RUPSLB 10 Agustus 2022. Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari aksi ini utamanya akan dialokasikan untuk melunasi utang perseroan.

Tanggal efektif: 18 November 2022

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right):- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 November 2022- Pasar tunai: 30 November 2022

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di:- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 November 2022- Pasar tunai: 1 Desember 2022

Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 30 November 2022

Tanggal distribusi HMETD: 1 Desember 2022

Tanggal pencatatan Efek di BEI: 2 Desember 2022

Periode perdagangan HMETD: 2–9 Desember 2022

Periode pelaksanaan HMETD: 5–9 Desember 2022

Periode penyerahan saham baru hasil pelaksanaan HMETD: 3–13 Desember 2022

Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan: 13 Desember 2022

Tanggal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan XL Axiata: 14 Desember 2022

Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian saham tambahan yang tidak terpenuhi: 16 Desember 2022

Tanggal pembeli siaga melaksanakan kewajibannya: 16 Desember 2022

 


Serap Belanja Modal Rp 6,8 Triliun hingga Semester I 2022

XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 6,88 triliun pada semester I 2022.

Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 9 triliun pada 2022. Anggaran capex tersebut relatif sama dengan 2021.Sementara itu, Head External Communications XL Axiata Henry Wijayanto menuturkan, XL Axiata masih fokus untuk meningkatkan bisnis layanan data, terutama untuk layanan konvergensi.

"XL masih fokus untuk meningkatkan bisnis layanan data, terutama untuk layanan konvergensi ini,” kata Henry kepada awak media, Kamis (8/9/2022).

Selain itu, XL Axiata juga melakukan transformasi bisnis dalam upaya mendorong kinerja Perseroan.

“XL masih transformasi bisnis, proses digitalisasi, kemudian pengembangan pembangunan infrastruktur dilakukan. Jadi itu untuk mendorong kinerja perusahaan,” kata Henry.

Sejalan dengan Henry, Chief of Corporate Affairs Marwan O Baasir menuturkan, XL memiliki visi untuk mengarah ke layanan konvergensi.

“Saat ini kita visinya mau mengarah ke konvergensi, karena dengan aktivitas banyak di rumah, ini 50:50 hybrid. Berarti layanan bukan hanya di mobile, tapi juga di fisik, makanya larinya ke konvergensi,” kata Marwan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya