Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan perdana Senin, (2/1/2023). IHSG berbalik arah menghijau di tengah pengumuman inflasi 2022 dan sektor saham yang menguat mendominasi.
Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,01 persen ke posisi 6.850,98. Indeks LQ45 melemah 0,22 persen ke posisi 935,08. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan perdana 2023 ini, IHSG sempat bergerak di zona merah sejak awal perdagangan. Bahkan sempat sentuh posisi terendah 6.823,47.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan, IHSG berbalik arah menghijau. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.856,88. Sebanyak 292 saham menguat dan 244 saham melemah. 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 926.975 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.558.
Advertisement
Mayoritas indeks sektor saham menguat. Pada awal pekan ini, sektor saham energi merosot 0,17 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,14 persen, sektor saham kesehatan anjlok 1,69 persen dan catat koreksi terbesar. Selanjutnya sektor saham properti merosot 0,02 persen.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,14 persen, sektor saham industri menanjak 0,20 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,59 persen. Kemudian sektor saham keuangan mendaki 0,13 persen, sektor saham teknologi melompat 0,31 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,13 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,10 persen.
Top Gainers-Losers pada 2 Januari 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham ALKA melompat 24,81 persen
-Saham TRUS melompat 22,86 persen
-Saham SINI melompat 21,27 persen
-Saham BSBK melompat 14,77 persen
-Saham BPTR melompat 13,99 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ISAP merosot 7,07 persen
-Saham IPOL merosot 6,98 persen
-Saham KDSI merosot 6,96 persen
-Saham INAF merosot 6,96 persen
-Saham CLAY merosot 6,94 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham GPSO tercatat 50.661 kali
-Saham BBKP tercatat 44.466 kali
-Saham BSBK tercatat 39.375 kali
-Saham BBRI tercatat 37.316 kali
-Saham PNBS tercatat 23.722 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 530 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 280,6 miliar
-Saham BSBK senilai Rp 177 miliar
-Saham CARE senilai Rp 174,1 miliar
-Saham CASA senilai Rp 173,2 miliar
Advertisement
Bursa Saham Eropa Menguat pada Perdagangan Perdana 2023
Bursa saham Eropa menguat pada sesi pertama perdagangan 2023 pada Senin, 2 Januari 2023. Hal ini terjadi setelah tahun yang sulit diwarnai dengan kekhawatiran resesi karena bank sentral menaikkan suku bunga global dan perang Rusia-Ukraina.
Indeks STOXX 600 pan-regional naik 0,5 persen didukung saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga. Sektor energi bertambah 0,8 persen. STOXX 600 mengakhiri 2022 dengan penurunan tajam didorong pengetatan kebijakan agresif bank sentral untuk mengendalikan harga yang melonjak. Kemudian perlambatan ekonomi, perang Rusia-Ukraina yang meningkatkan tekanan inflasi dan meningkatnya kekhawatiran kasus COVID-19 di China.
Menteri Keuangan Jerman memperkirakan inflasi di ekonomi terbesar Eropa turun menjadi 7 persen pada 2023 dan terus turun pada 2024 dan seterusnya. Namun, ia berharap harga energi tinggi menjadi normal baru.
Pembukaan IHSG pada 2 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada hari pertama perdagangan 2023, Senin (2/1/2023). Mayoritas indeks sektor saham menguat dan melemah.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis 0,12 persen ke posisi 6.842. Indeks LQ45 turun 0,22 persen ke posisi 935,30. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG naik 0,03 persen ke posisi 6.852. Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.854,73 dan terendah 6.836,50.
Sebanyak 211 saham menguat dan 171 saham melemah. 185 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 85.806 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 421,3 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.633. Secara indeks sektor saham hampir berimbang baik yang menguat dan melemah.
Sektor saham energi melemah 0,50 persen, sektor saham kesehatan susut 0,30 persen, sektor saham properti tergelincir 0,39 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,66 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,05 persen.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,28 persen, sektor saham industri bertambah 0,33 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,03 persen, sektor saham siklikal naik 0,24 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,18 persen dan sektor saham teknologi mendaki 0,89 persen.
Advertisement