Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya Indonesia sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’ Dr Low Tuck Kwong kembali membeli saham BYAN.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2023), Low Tuck Kwong membeli 974.300 saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 20.306,29 per saham pada 13 Januari 2023.
Baca Juga
Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp 19,78 miliar. 'Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Low Tuck Kwong, Selasa (16/1/2023).
Advertisement
Dengan transaksi pembelian saham itu, Low Tuck Kwong memiliki 20.316.694.770 saham atau setara 60,95 persen. Sebelumnya, ia memiliki 20.315.720.470 saham atau 60,95 persen saham BYAN.
Pada penutupan perdagangan, Senin, 16 Januari 2022, saham BYAN turun 0,25 persen ke posisi Rp 20.100 per saham. Saham BYAN dibuka ke posisi Rp 20.250 per saham.
Saham Bayan Resources berada di level tertinggi Rp 20.250 dan terendah Rp 19.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.023 kali dengan nilai transaksi Rp 13,86 miliar.
Berdasarkan data Forbes, Low Tuck Kwong masuk jajaran 50 orang terkaya di Indonesia. Low Tuck Kwong berada di posisi dua antara deretan 50 orang terkaya di Indonesia. Per 16 Januari 2023, kekayaan Low Tuck Kwong turun 0,30 persen menjadi USD 28 miliar.
Lepas Saham BYAN, Dua Direktur Bayan Resources Cuan Miliaran Rupiah
Sebelumnya, direksi PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melepas saham BYAN pada awal Januari 2023. Divestasi saham BYAN yang dilakukan dengan nilai miliaran rupiah.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (15/1/2023), Direktur Bayan Resources Russel John Neil melepas 1.163.300 saham BYAN pada 5 Januari 2023. Harga penjualan saham BYAN tersebut Rp 20.000 per saham sehingga nilai penjualan sekitar Rp 23,26 miliar.
"Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung," tulis Russell.
Setelah transaksi, Russell memiliki 5.000.000 saham BYAN atau setara 0,01 persen dari sebelumnya 6.163.300 saham BYAN atau setara 0,02 persen.
Kemudian Direktur PT Bayan Resources Tbk Oliver Khaw Har Heng melepas 82.400 saham BYAN pada 6,9, dan 11 Januari 2023. Harga penjualan saham BYAN sebesar Rp 20.952,73 per saham. Total penjualan saham tersebut Rp 1,72 miliar. Pelepasan saham BYAN ini juga bertujuan divestasi dengan status kepemilikan langsung.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 13 Januari 2023, saham BYAN naik 1,13 persen ke posisi Rp 20.150 per saham. Saham BYAN dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 20.000 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 20.700 dan terendah Rp 20.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.469 kali dengan volume perdagangan 6.818 saham. Nilai transaksi Rp 13,9 miliar.
Advertisement
Belanja Modal hingga September 2022
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.
PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.
Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar.
Distribusi Batu Bara
Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.
Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.
Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.
Jenny menuturkan, distribusi batu bara perseroan hingga akhir kuartal III 2022 yaitu 25 persen ke Indonesia, Filipina sebesar 30 persen, Korea Selatan 15 persen, India 9 persen, Bangladesh sebesar 7 persen, Malaysia sebesar 3 persen, Vietnam, Taiwan dan China masing-masing 2 persen dan lainnya tiga persen.
Untuk harga jual rata-rata batu bara perseroan hingga akhir September 2022 sebesar USD 119,4 MT. Harga jual rata-rata (ASP) tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya USD 59,7 MT.
Advertisement