Laba Bakrie and Brothers Meroket 317,94 Persen Sepanjang 2022

Kenaikan pendapatan Bakrie and Brothers sebagian besar berasal dari peningkatan kinerja usaha sepanjang tahun 2022.

oleh NurmayantiPipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Mar 2023, 16:50 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 16:33 WIB
bakrie-brothers-131111b.jpg
PT Bakrie & Brothers

Liputan6.com, Jakarta PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) meraup pendapatan bersih sebesar Rp 3,62 triliun. Secara year-on-year (yoy), angka ini tumbuh sebesar 52,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 2,38 triliun.

“Kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang kami jalankan bersama unit-unit usaha kami. Sektor manufaktur adalah salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan resmi, Sabtu (4/3/2023).

Kenaikan pendapatan sebagian besar berasal dari peningkatan kinerja usaha sepanjang tahun 2022. Pada sektor otomotif, unit usaha baru PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) yang membidangi industri elektrifikasi mampu meraih pendapatan sebesar Rp 147 miliar,.

Sementara unit lain yaitu PT Bakrie Autoparts (BA) membukukan Rp 154 miliar, PT Braja Mukti Cakra (BMC) sebesar Rp 151 miliar dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) Rp 20 miliar.

“Bidang manufaktur pipa baja menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan kami tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) Rp 994 miliar, dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Rp 76 miliar,” ujar Direktur Keuangan, Roy Hendrajanto M. Sakti.

 

Aset

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Pada periode yang sama, perusahaan juga membukukan laba usaha sebesar Rp 231,9 miliar, atau naik 1.010,5 persen dibanding 2021 sebesar Rp 20,7 miliar. Setelah dikurangi pajak dan beban lainnya, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 266,13 miliar, naik 317,94 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 63,68 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 17,46 triliun, naik dari Rp 15,22 triliun pada Desember 2022. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 14,3 triliun dan aset tidak lancar Rp 3,17 triliun.

Liabilitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 15,94 triliun dari Rp 13,92 triliun pada Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 15,33 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 601,8 miliar. Adapun ekuitas sampai dengan akhir tahun lalu naik menjadi Rp 1,53 triliun dari Rp 1,29 triliun pada 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya