Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan hasil kinerja hingga akhir 2022. Perseroan membukukan penjualan bersih Rp 30,66 triliun, meningkat 9,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,90 triliun.
Mengutip laporan keuangan Mayora Indah, ditulis Minggu (2/4/2023), beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai Rp 23,82 triliun atau naik 13,53 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 20,98 triliun.
Baca Juga
Dengan demikian, laba kotor Mayora Indah menurun 1,30 persen menjadi Rp 6,83 triliun pada 2022 dari Rp 6,92 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 37,28 persen menjadi Rp 2,43 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 1,77 triliun.
Advertisement
Hingga akhir 2022, Mayora Indah mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,94 triliun. Laba bersih perseroan melonjak 64,40 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,18 triliun.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 22,27 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 19,91 triliun. Kemudian, liabilitas MYOR Rp 9,44 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,55 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 12,83 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 11,36 triliun.
Saham MYOR
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 31 Maret 2023, saham MYOR stagnan di posisi Rp 2.670 per saham. Saham MYOR dibuka stagnan Rp 2.670. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.720 dan terendah Rp 2.570 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.471 kali dengan volume perdagangan 118.256 lot saham. Nilai transaksi Rp 31,4 miliar.
Mayora Indah Kantongi Laba Rp 1,08 Triliun hingga September 2022
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan kinerja perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,08 triliun.
Laba tersebut naik 10,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 977,93 miliar. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/10/2022), raihan laba itu sejalan dengan kinerja penjualan yang tumbuh 11,78 persen menjadi Rp 22,23 triliun pada September 2022 dari Rp 19,89 triliun pada September 2021.
Bersamaan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan ikut naik menjadi Rp 17,48 triliun dari Rp 14,0 triliun pada September 2021. Sehingga perseroan mengantongi laba kotor sebesar Rp 4,75 triliun, turun 6,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,09 triliun.
Hingga kuartal III 2022, perseroan mencatatkan beban usaha senilai Rp 3,24 triliun, turun 9,97 persen dibandingkan September 202 sebesar Rp 3,64 triliun. Sehingga laba usaha per September 2022 tercatat tumbuh 1,66 persen menjadi Rp 1,47 triliun dari Rp 1,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pada periode ini, Mayora Indahmencatatkan beban lain-lain sebesar Rp 63,73 miliar, turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 139,73 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,11 triliun, naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,01 triliun.
Advertisement
Aset Perseroan
Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 22,5 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 19,92 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 15,34 triliun dan aset tidak lancar Rp 7,16 triliun.
Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 10,56 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 8,56 triliun.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 6,82 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 3,74 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik tipis menjadi Rp 11,94 triliun dibanding posisikahir tahun lalu sebesar Rp 11,36 triliun.
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 2 triliun pada 2022.
Direktur Keuangan PT Mayora Indah Tbk, Hendrik Polisar mengatakan, belanja modal akan dialokasikan untuk peluasan pabrik biskuit dan wafer.
“Untuk capex 2022 kami perkirakan sekitar Rp 2 triliun. Spending sampai dengan April itu sekitar Rp 310 miliar,” ungkap Hendrik dalam paparan publik perseroan, Selasa (28/6/2022).
Adapun perluasan pabrik diperkirakan menelan belanja modal sekitar Rp 3,6 triliun yang terbagi untuk tahun ini dan tahun depan. Hendrik menambahkan, pembiayaan belanja modal sebagian besar berasal dari bank.
“Untuk pembiayaan kita usahakan dari beberapa bank, kurang lebih dua per tiga dari kebutuhan. Jadi kalau untuk 2022, kurang lebih Rp 1,3 triliun,” ujar dia.
Proyeksi Kinerja
Di tengah tren pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, perseroan memproyeksikan penjualan sampai dengan akhir tahun naik 10 persen dibandingkan 2021, atau mencapai Rp 30,7 triliun. Dari proyeksi penjualan tersbeut, laba bersih sampai dengan akhir tahun diproyeksikan mencapai Rp 1,3 triliun, tumbuh 8,3 persen dibanding posisi akhir 2021 sebesar Rp 1,2 triliun.
Hingga April 2022, perseroan mencatatkan penjualan Rp 10,7 triliun, tumbuh 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dari raihan itu, perseroan mengukuhkan laba bersih Rp 450 miliar, turun 44,2 persen dibanding periode yang sama pada 2021.
Advertisement