Dharma Polimetal Bidik Pendapatan dan Laba Tumbuh hingga 25 Persen

Dharma Polimetal perlu mempersiapkan sejumlah alat maupun mesin untuk menunjuang pembuatan komponen baterai pack tersebut.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Apr 2023, 16:53 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 15:26 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Liputan6.com, Jakarta
Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) paling sedikit Rp 500 miliar pada 2023.
 
Ini mengingat dana tersebut dialokasikan untuk melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) sebesar Rp 216 miliar. 
 
"Kita rencanakan capex tahun ini paling sedikit Rp 500 miliar, salah satunya untuk melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta yang sebesar Rp 216 miliar dan sisanya adalah kita sedang membangun juga instalasi atau production utility untuk mempersiapkan pembuatan baterai komponen baterai pack dari roda empat dan juga untuk model-model baru yang sedang dikembangkan disiapkan oleh customer kita," kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, Kamis (6/4/2023).
 
Dengan demikian, Dharma Polimetal perlu mempersiapkan sejumlah alat maupun mesin untuk menunjuang pembuatan komponen baterai pack tersebut.
 
"Kita juga harus mempersiapkan tool link-nya, mesin-mesinnya yang harus kita siapkan. Jadi totalnya kurang lebih di Rp 500 miliar, sumbernya sebagian besar adalah dari hasil dari internal kas kita karena tahun lalu, kita profit di Rp 390 miliaran atau 400 miliar," katanya.
 
Selain itu, perseroan juga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 98,54 miliar atau 25 persen dari laba bersih 2022.
 
"Kita akan membagikan dividen sekitar Rp 100 miliar, sedangkan yang Rp 300 miliar kita siapkan untuk investasi dan modal kerja," ujar dia.
 
Sementara itu, Dharma Polimetal juga pasang target pertumbuhan pendapatan dan laba sekitar 20-25 persen pada tahun ini. Namun, pertumbuhan tersebut tergantung kondisi pasar nasional maupun ekspor. 
 
"Kalau kita lihat sebetulnya ini memang sangat tergantung pertama dari berapa banyak pertumbuhan juga dari market nasional maupun ekspor nya tahun lalu untuk roda empat kira-kira 1.045.000 domestik dan ekspor nya 57.000, jadi secara total 1,5 juta. Kami berharap untuk Dharma Group sendiri tahun ini target kita mungkin pertumbuhannya sekitar 20-25 persen baik untuk pendapatan maupun labanya," jelas dia.
 
 
 
 

Strategi Perusahaan

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan strategi mengerek pendapatan dan laba, salah satunya memepertahankan kinerja dari sisi kualitas biaya dan pengiriman (quality cost and delivery).
 
"Kita tetap mempertahankan performance kita dari segi quality cost and delivery kita kita harus apa menjadi komponen manufacturing company yang dipercaya oleh para pelanggan," imbuhnya.
 
 Di sisi lain, ia menyebut, secara umum kinerja perseroan pada kuartal I 2023 dinilai sangat baik, bahkan di luar ekspektasi. Menurut ia, kinerja perseroan pada kuartal I 2023 lebih baik dari kuartal I 2022. 
 
Meski demikian, ia melihat kinerja pada April diprediksi akan mengalami penurunan akibat hari kerja yang singkat.
 
"Secara umum kuartal I kita sangat baik sekali di luar ekspektasi kita. Jadi terdapat peningkatan luar biasa selama Januari-Maret khususnya itu mungkin karena ada hubungannya juga dengan Ramadhan yang akan ada pada April, April sendiri sebetulnya sudah biasa itu pasti agak menurun untuk April. Kenapa? Karena hari kerja juga hanya 12 hari kerja, jadi hari kerjanya juga singkat," pungkasnya.
 
 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya