Melihat Makna Keris, dari Senjata Pusaka hingga Simbol Kepemimpinan

Melalui pameran ini, pengunjung diajak menyelami lebih dalam warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun. Kehadiran keris dalam kehidupan masyarakat Indonesia menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur seperti kebijaksanaan, keadilan, dan harmoni dalam kepemimpinan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Nov 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2024, 02:00 WIB
Rezeki Pencuci Keris Pusaka di Bulan Suro
Ilsutrasi Mandikan Keris | Sumber Foto: sabdalangit.wordpress.com

Liputan6.com, Yogyakarta - Keris, senjata tradisional yang melegenda di Nusantara, kembali mencuri perhatian dalam pameran bergengsi di Yogyakarta. Melansir dari jogjaprov.go.id, sebanyak 79 bilah keris dari berbagai kerajaan dan museum ternama dipamerkan untuk umum di Jogja Gallery selama November 2024.

Keris bukan sekadar senjata tajam yang digunakan untuk berperang, tapi juga simbol status dan kekuasaan bagi para pemimpinnya. Setiap lekuk dan corak pada bilah keris memiliki makna mendalam yang menceritakan filosofi kehidupan dan harapan pembuatnya.

Para pengunjung dapat melihat langsung koleksi istimewa dari Keraton Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan Keraton Kasepuhan Cirebon. Museum-museum terkenal seperti Museum Sono Budoyo dan Museum Keris Nusantara juga turut memamerkan koleksi berharga mereka.

Menariknya, pameran ini tidak hanya menampilkan keris kuno, tetapi juga karya para empu modern seperti Empu Sungkowo Harumbrodjo dan Empu KRT Subandi Suponingrat. Pengunjung dapat mempelajari perbedaan gaya dan teknik pembuatan keris dari masa ke masa, mulai era Majapahit hingga kreasi kontemporer.

Bagi yang penasaran dengan keris warisan keluarga, tersedia layanan konsultasi untuk mengidentifikasi jenis dhapur (bentuk) dan pamor (corak) keris. Para ahli keris siap berbagi pengetahuan tentang sejarah dan makna di balik setiap detail senjata pusaka ini.

Yogyakarta, sebagai pusat kebudayaan Jawa, memiliki sejarah panjang dalam tradisi pembuatan keris. Pada masa lalu, keraton memiliki kelompok khusus pembuat keris yang dipimpin oleh Lurah Pande dan bekerja atas perintah langsung dari raja.

Keris tidak hanya dianggap sebagai benda fisik, tetapi juga dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang dapat mempengaruhi nasib pemegangnya. Dalam tradisi kepemimpinan Jawa, keris menjadi simbol legitimasi kekuasaan dan pelindung spiritual bagi pemimpin dan rakyatnya.

Melalui pameran ini, pengunjung diajak menyelami lebih dalam warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun. Kehadiran keris dalam kehidupan masyarakat Indonesia menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur seperti kebijaksanaan, keadilan, dan harmoni dalam kepemimpinan.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya