Liputan6.com, Jakarta - PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 17 April 2023. Rapat menyetujui pembagian dividen 60 persen laba bersih perseroan tahun buku 2022. Perseroan membukukan laba Rp 2,5 miliar pada periode tersebut, sehingga total dividen yang dibagikan sekitar Rp 1,5 miliar.
"Rapat menyetujui beberapa mata acara, salah satunya penetapan laba bersih perseroan sebesar Rp 2,5 miliar dengan alokasi 60 persen untuk dividen. Sisanya akan digunakan sebagai cadangan saldo laba dan tambahan modal kerja," ungkap Direktur PT Puri Sentul Permai Tbk, Aan Rohanah dalam keterangan resmi, Senin, 17 April 2023.
Selama 2022, perseroan mengalami kinerja pertumbuhan yang baik walaupun masih dalam pemulihan pasca covid-19. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan Revenue yang tumbuh sebesar 23,319, adanya penurunan liabilitas sebesar 10,14 menjadi Rp 12,52 miliar pada 2022 dari Rp 13,94 miliar pada akhir 2021.
Advertisement
Bersamaan dengan itu, aset perseroan naik 79,11 persen menjadi Rp 77,49 miliar dari sebelumnya Rp 43,26 miliar. Ekuitas Juga naik signifikan sebesar 121,53 persen menjadi Rp 64,96 miliar pada Desember 2022 dari Rp 29,32 miliar pada Desember 2021.
"Strategi dan kerja keras Perseroan di dalam mengelola bisnis yang bergerak di bidang jasa akomodasi perhotelan ini memang tidak diragukan lagi. Pada 2023, Industri perhotelan terpuruk akibat pandemi covid-19 tetapi Kedaton 8 Hotel milik Perseroan tetap survive dengan tetap membukukan laba," kata Aan.
Perseroan juga berani mengambil langkah dengan mengembangkan bisnis hotel di Rest Area yang mana hal ini menjadikan PT Puri Sentul Permai Tbk menjadi Pioneer dalam pengoperasioan hotel di Rest Area Type A di Indonesia. Saat ini Perseroan sudah memiliki 1 outlet Hotel Xpress di Rest Area yang berlokasi di Rest Area KM 19 Ruas Tol Jakarta - Cikampek.
Menyusul hotel di KM 166 dan KM 164 Rest Area tol Cipali yang saat ini masih dalam tahap pembangunan dan sudah memasuki progress 504. Hotel yang akan dilengkapi dengan fasilitas Lounge ini ditargetkan selesai pada kuartal II tahun ini. Guna mendukung kelancaran pengoperasian Hotel Xpress di Rest Area, Perseroan dalam hal ini menggandeng Swiss-Belhotel yang merupakan salah satu operator hotel yang profesional.
Puri Sentul Permai Bidik Pendapatan Naik 20 Persen Selama Ramadhan 2023
Sebelumnya, PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) optimistis pendapatan selama momen Ramadhan dan Lebaran 2023 akan meningkat hingga 20 persen. Hal itu merujuk pada keyakinan adanya peningkatan okupansi hotel selama momen tersebut. Utamanya seiring kebijakan pemerintah untuk memajukan jadwal cuti bersama Idul Fitri 2023.
"Bulan Ramadhan tahun ini ditargetkan naik 20 persen dari Ramadhan tahun lalu,” kata Director & Corporate Secretary PT Puri Sentul Permai Tbk, Aan Rohanah kepada Liputan6.com, ditulis Sabtu (1/4/2023).
Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan perubahan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023. Perubahan terjadi pada pelaksanaan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang sebelumnya pada 21, 24, 25, dan 26 April 2023 diubah menjadi 19, 20, 21, 24, dan 25 April 2023.
Perubahan cuti bersama Lebaran tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Dampak cuti bersama Lebaran yang dimajukan oleh pemerintah secara operasional tidak begitu berdampak untuk usaha kami. Namun demikian kami berharap adanya peningkatan okupansi tamu hotel dengan dimajukannya cuti Lebaran ini,” imbuh Aan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Aan mengatakan perseroan sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang dalam menyambut momentum Ramadhan dan Lebaran 2023..
Ramadhan tahun ini, restoran perseroan menyediakan menu paket buka bersama (bukber) bukber yang menarik dan memberikan fasilitas free makan kepada para tamu yang istirahat di Kedaton 8 Hotel. “Di sisi lain perseroan juga sudah mencadangkan dana Tunjangan Hari Raya (THR) untuk karyawan karyawan tahun ini,” ujar Aan.
Advertisement
Pakai Dana IPO, Puri Sentul Permai Mulai Bangun Kedaton 8Xpress Hotel
Sebelumnya, PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) mulai melaksanakan pembangunan hotel yang diawali dengan Ceremonial Groundbreaking pada hari ini, Selasa 13 Desember 2022. Sebelumnya, perseroan telah resmi mendapatkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk Kedaton 8 Xpress Hotel & Lounge dengan lokasi Rest Area Tol Cikopo - Palimanan KM 166 dan KM 164 yang pengelolaannya berada di bawah PT Wirani Sons.
Hotel dengan luas masing-masing 1.500 meter persegi ini dilengkapi dengan lounge, taman bermain untuk anak, fasilitas lainnya yang akan memanjakan para pengunjung ini ditargetkan rampung dalam enam bulan ke depan. Sehingga diharapkan secepatnya memberikan kontribusi revenue dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar.
“Kami tidak ingin berlama-lama menahan dana investasi yang berasal dari pulik melalui IPO. Untuk itu, proyek pembangunan Kedaton 8 Xpress Hotel kM 166 & KM 164 Rest Area Cipali ini kita bangun cepat dengan target selesai dan bisa beroperasional pada akhir Juni 2023 untuk hotel di KM 166, dan Akhir Juli 2023 untuk hotel di KM 164,” ungkap Direktur Puri Sentul Permai, Aan Rohanah dalam keterangan resmi, Selasa, 13 Desember 2022.
Dana Investasi
Realisasi pembangunan Kedaton 8 Xpress Hotel KM 166 ini merupakan bukti bahwa perseroan konsisten dalam pengembangan bisnis yang telah dituangkan sebelumnya pada prospektus. Dalam pembangunan hotel Kedaton 8 Xpress di Rest Area Tol Cipali KM 166 dan KM 164 ini, perseroan menggandeng CV Usach Utama sebagai kontraktor pelaksana pembangunan hotel. CV Usach Utama sendiri merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang jasa kontraktor dan berdiri pada 2019.
“Speed kerja dari team CV Usach Utama diharapkan mampu menyelesaikan project ini dengan cepat sesuai target. Sehingga Kedaton 8 Xpress Hotel Rest Area Tol Cipali ini bisa cepat beroperasional untuk mendatangkan revenue & profit setelahnya,” tambah Aan.
Adapun perseroan akan menggelontorkan dana investasi senilai Rp 7 miliar-Rp 8 miliar untuk setiap pembangunan hotel yang berasal dari IPO. Adapun opex yang dibutuhkan per hotel sekitar Rp 300 juta sampai hotel ini bisa membukukan laba sebagai modal kerja.
Advertisement