IHSG Berpeluang Menghijau, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Juni 2023

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (5/6/2023). IHSG akan bergerak di kisaran 6.550-6.750.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jun 2023, 07:48 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 07:48 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (5/4/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (5/6/2023).

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup melemah 0,05 persen ke posisi 6.633 dan disertai dengan volume penjualan yang tinggi pada Rabu, 31 Mei 2023. Ia mengatakan, selama tidak koreksi ke bawah 6.542 sebagai level support krusial, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area terdekat di 6.687-6.764.

“Namun demikian, waspadai apabila break support maka IHSG rawan menuju 6.509-6.530,” ujar Herditya dalam catatannya.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.542,6.509 dan level resistance 6.772,6.820.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal namun dengan longer lower shadow disertai volume dan berpeluang untuk melakukan rebound untuk menguji resistance garis moving average (MA) 5 harian.

“Jika mampu breakout resistance garis MA5 maka berpeluang untuk melanjutkan penguatan dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channelnya,” tutur dia.

Wafi prediksi IHSG saat ini berada di kisaran 6.550-6.750.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan saham PT Bank BJB Tbk (BJBR).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Rekomendasi Teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Buy on Weakness

Saham ADMR terkoreksi 2,5 persen dan ditutup di 780. Selama ADMR masih mampu bergerak di atas 740 sebagai stoplossnya, posisi ADMR saat ini dipekirakan sedang berada di awal wave iv dari wave (v) dari wave [c].

Buy on Weakness: 765-780

Target Price: 830, 890

Stoploss: below 740

 

2.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO terkoreksi 3,3  persen dan ditutup di 2.040, pergerakan ADRO pun juga disertai dengan tingginya volume penjualan.

"Kami perkirakan, posisi ADRO saat ini sedang berada di akhir wave [iii] dari wave 5, sehingga koreksi dari ADRO dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.

Buy on Weakness: 1.895-2.000

Target Price: 2.150, 2.310

Stoploss: below 1.870

 

3.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR terkoreksi 1,2 persen dan ditutup di 22.225 disertai dengan tingginya volume penjualan.

"Posisi UNTR diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1, sehingga koreksi dari UNTR dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.

Buy on Weakness: 21.250-21.800

Target Price: 23.700, 25.225

Stoploss: below 20.875

 

4.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Sell on Strength

Saham INDF terkoreksi 0,7 persen dan ditutup di 7.100 disertai dengan tingginya volume penjualan. Selama INDF belum mampu break area resistance di 7.275, maka posisi INDF saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [iii]. Hal tersebut berarti, INDF akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang area 6.725-7.025.

Sell on Strength: 7.150-7.200

 

Penutupan IHSG pada Rabu 31 Mei 2023

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada penutupan perdagangan saham Rabu, (31/5/2023). IHSG turun terbatas seiring aksi beli saham oleh investor asing yang signifikan.

Dikutip dari data RTI, IHSG melemah tipis 0,05 persen ke posisi 6.633,26. Indeks saham LQ45 naik 0,70 persen ke posisi 949,66. Sebagian besar indeks acuan berada di zona merah. Jelang libur panjang, IHSG berada di level tertinggi 6.657,65 dan terendah 6.562,95. Sebanyak 419 saham merosot sehingga menekan IHSG. 152 saham menguat dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.297.628 kali dengan volume perdagangan 90 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 33,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.998. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,38 triliun pada Rabu, 31 Mei 2023. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 20,5 triliun.

Di pasar negosiasi, transaksi saham GOTO mencapai Rp 3,6 triliun. Saham GOTO melonjak 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham. Total frekuensi perdagangan 96 kali dan volume perdagangan saham GOTO 249.034.045 saham

Sementara itu, transaksi saham BBCA mencapai Rp 1,6 triliun di pasar negosiasi. Saham BBCA turun 2,4 persen ke posisi Rp 9.050 per saham. Volume perdagangan 1.777.268 lot saham.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melemah kecuali sektor saham naik 0,14 persen dan sektor saham teknologi bertambah 8,84 persen, bahkan catat penguatan terbesar.

Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,09 persen, sektor saham basic susut 1,85 persen, sektor saham industri turun 0,72 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,80 persen, dan sektor saham kesehatan merosot 0,93 persen, sektor saham keuangan susut 0,67 persen.

Selain itu, sektor saham properti terpangkas 1,5 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,46 persen, dan sektor saham transportasi tergelincir 0,38 persen.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya