Saham SGER Ngegas Usai Raih Kontrak Penjualan Batu Bara ke Vietnam

Saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) naik 6,4 persen pada perdagangan Selasa, 15 Agustus 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Agu 2023, 18:27 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 18:24 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa, 15 Agustus 2023.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa, 15 Agustus 2023. Saham SGER ditutup naik 6,42 persen ke posisi 995.

Saham SGER dibuka pada posisi 945 dan bergerak pada rentang 905-1.010. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham SGER tercatat sebanyak 6.960 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 48,91 juta lembar saham senilai Rp 47,47 miliar.

Penguatan harga saham SGER terjadi usai perseroan mengumumkan perolehan kontrak penjualan batu bara di Vietnam senilai hampir Rp 3 triliun. Sumber Global Energy mendapatkan kontrak kerja sama dengan Viet Phat Import Export Trading Investment Joint Stock Company yang merupakan Badan Usaha Milik Negara Vietnam untuk mensuplai batu bara di PLTU Song Hau 1.

Berdasarkan kontrak tersebut, Perseroan akan menjual 2.500.000 ton batu bara untuk operasional secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Song Hau 1 yang berlokasi di Song Hau Power Center, Phu Xuan Hamlet, Mai Dam Town, Hau Giang, Vietnam, untuk periode tahun 2023-2024. PLTU Song Hau 1 merupakan salah satu pekerjaan vital nasional yang termasuk dalam Rencana Ketenagalistrikan VII di negara itu.

Adapun kontrak penjualan batu bara ini mencapai USD 187.646.250 atau setara VND 1.566.196.843.750. Jika dikonversi ke dalam rupiah, kontrak baru yang diraih SGER mencapai hampir Rp 3 triliun, yakni tepatnya Rp 2,87 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.300.

Batu bara yang dikirim adalah batu bara dengan nilai kalori minimum as accept basic Gross Air Dry (GAD) sebesar 5.743 kcal/kg. Batu bara ini akan disuplai untuk operasional pembangkit listrik berkapasitas 2x600 megawatt (MW).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangka Waktu Kontrak

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jangka waktu kontrak ini akan berlangsung selama 365 hari sejak tanggal efektif perjanjian, sejalan dengan operasi secara komersial PLTU Song Hau 1. batu bara ini akan dikirim oleh SGER dalam beberapa tahapan. Pengiriman pertama akan dilakukan pada tahun ini dengan mengirim 300.000 metrik ton, kemudian disusul 500.000 metrik ton, dan 600.000 metrik ton. Kemudian dilanjutkan pada tahun depan yakni sebanyak 700.000 metrik ton dan 400.000 metrik ton.

Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, raihan kontrak penjualan batu bara baru ini diharapkan dapat menjadi pendorong kinerja Sumber Global Energy ke depan. Selain itu, perjanjian ini menunjukkan keandalan Perseroan sebagai leading coal trading company di Indonesia.

"Kami menyambut positif perjanjian pembelian batu bara ini, yang sekaligus membuktikan keandalan SGER sehingga mampu dipercaya untuk menyuplai batu bara untuk salah satu PLTU paling penting di Vietnam,” kata Welly dalam keterangan resminya. 

Pada 9 Agustus 2023, Perseroan juga telah meneken kontrak kerjasama dengan Perusahaan asal Vietnam lainnya, yakni Vosco Maritime Service Joint Stock Company (VOMASER). Bersama dengan VOMASER, Sumber Global Energy akan menyuplai batu bara untuk listrik di Vietnam.

Dalam perjanjian tersebut, Sumber Global Energy sepakat untuk menjual 840.000 metrik ton batu bara kepada VOMASER. Dari kontrak tersebut, SGER berpotensi meraup potential revenue hingga USD 60.631.200, dengan asumsi harga batu bara USD 72,18 per ton berdasarkan harga ICI3 dari rata-rata 4 minggu terakhir.

Ke depan, Perseroan akan terus berupaya mencari kontrak dengan pelanggan baru. Selain Vietnam, Sumber Global Energy juga berpartisipasi untuk mengikuti tender-tender di Sri Lanka, Bangladesh, dan Filipina. Perseroan juga masih rutin menyuplai batu bara ke China dan India.

 


Raih Kontrak di Vietnam, Sumber Global Energy Bisa Kantongi Pendapatan USD 60,63 Juta

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) telah meraih kontrak baru penjualan batu bara dengan pelanggan di Vietnam. Pada 9 Agustus 2023, Perseroan meneken kontrak kerja sama dengan Vosco Maritime Service Joint Stock Company (VOMASER).

Bersama dengan VOMASER, Sumber Global Energy menyuplai batubara untuk listrik di Vietnam. Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Welly Thomas selaku Direktur Utama Sumber Global Energy dan Vuong Manh Linh selaku Direktur VOMASER.

Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas mengatakan, diraihnya kontrak perjanjian batubara dengan VOMASER menjadi bukti SGER mampu memperluas jaringan penjualannya ke negara lain. Hal ini juga sekaligus menandai SGER sebagai leading coal trading company di Indonesia.

“Ke depan kami akan terus berupaya mencari kontrak dengan pelanggan baru. Selain Vietnam, Sumber Global Energy juga berpartisipasi untuk mengikuti tender-tender di Sri Lanka, Bangladesh, dan Filipina.

Di samping itu, kami juga masih rutin melakukan supply ke China dan India,” kata Welly dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (11/8/2023).

Dalam perjanjian tersebut, Sumber Global Energy sepakat untuk menjual 840.000 metrik ton batubara kepada VOMASER, dengan spesifikasi batubara yang dijual yakni memiliki nilai net calorific value 4,500kcal/kg, total kandungan air ≤ 30,00 persen As Received Basis (ARB), dan total kandungan sulfur ≤ 0,85 persen Air Dried Basis (ADB). Sistem pengiriman akan mengikuti jadwal dari pembangkit listrik (Power Plant).

Pengiriman pertama dijadwalkan dilakukan pada akhir Agustus 2023, di mana nantinya akan ada 1 vessel bermuatan 60.000 metrik ton (+/-10 persen). Sementara pengiriman kedua akan dilakukan pada awal September 2023.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya