Raup Laba Rp 3,2 Triliun, Semen Indonesia Kuasai 50 Persen Pasar Domestik

Semen Indonesia berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 3,1 persen menjadi Rp 866 miliar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Agu 2023, 13:33 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2023, 13:32 WIB
PT Semen Indonesia Group (SIG) menerapkan teknik pertambangan surface mining di salah satu pabrik di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Dok SIG)
PT Semen Indonesia Group (SIG) menerapkan teknik pertambangan surface mining di salah satu pabrik di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Dok SIG)

Liputan6.com, Jakarta PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi idAA+ Positif dari sebelumnya idAA+ Stabil. Kenaikan ini didompleng tren pendapatan laba bersih perseroan yang mencapai Rp 3,231 triliun sejak 2022 lalu.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni melaporkan, perusahaan pada tahun lalu berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 15,5 persen menjadi Rp 2,365 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,047 triliun. 

Catatan kinerja positif ini berlanjut hingga semester I 2023, dimana Semen Indonesia berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 3,1 persen menjadi Rp 866 miliar.

Vita mengklaim, perolehan tersebut semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar. Ditunjabg pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor, dan 70.000 toko ritel lebih. 

"Tren positif ini membuat kami semakin optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II 2023. Saat ini, Semen Indonesia menjadi pemimpin industri semen nasional dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar," ujarnya, Sabtu (19/8/2023).

Selain penguatan pasar, Vita melanjutkan, Pefindo juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Perseroan. 

"Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan kuat perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia," ungkap dia. 

"Di tengah kondisi pasar semen domestik yang kompetitif, kenaikan peringkat ini jadi pemicu untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang," pungkas Vita.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya