SMF Gandeng Bank Dinar Bantu Tekan Backlog Pemilikan Rumah di Lombok

Backlog kepemilikan Provinsi NTB mencapai 127 ribu unit atau 8,4 persen dari total rumah tangga di Provinsi NTB.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Okt 2023, 21:16 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2023, 11:27 WIB
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menjalin kerja sama dengan PT Bank Perekonomian Rakyat Syariah Dinar Ashri atau Bank Dinar dalam mendukung program Pemerintah menekan backlog pemilikan rumah di daerah, khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Merujuk kepada data BPS Susenas 2022, backlog kepemilikan Provinsi NTB mencapai 127 ribu unit atau 8,4 persen dari total rumah tangga di Provinsi NTB.

Kepala Unit Usaha Syariah (UUS) SMF, Leo Khadafi mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari rencana strategis SMF yang sejalan dengan peran dan fungsinya Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan  dalam mendukung upaya pemenuhan hunian baik di sisi supply dan demand. 

“Kali ini kami bermitra dengan Bank Dinar yang merupakan BPRS terbesar di Provinsi NTB untuk memfasilitasi pembiayaan perumahan secara end-to-end dimulai dari pembiayaan bagi developer untuk pembangunan rumah, KPR  Syariah untuk pemilikan rumah, serta renovasi rumah dan pembiayaan mikro terkait perumahan,”kata  Leo, dalam siaran pers, dikutip Jumat (23/9/2023)

Dalam kerja sama tersebut SMF akan menyediakan fasilitas penyaluran pembiayaan perumahan kepada Bank Dinar dengan nilai mencapai hingga Rp 50 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk memperluas akses pemilikan rumah bagi masyarakat NTB.

“Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung peningkatan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di daerah, sehingga dapat membantu warga yang membutuhkan dan belum memiliki hunian. Dengan begitu kolabras ini diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam menekan backlog pemilikan rumah,” jelas Leo.

Leo menjelaskan nantinya masyarakat Lombok dapat mengakses berbagai manfaat yang tersedia dalam fasilitas pembiayaan perumahan ini, mulai dari pembiayaan konstruksi perumahan, pembelian rumah, renovasi rumah, hingga kebutuhan pembuatan sanitasi serta saluran air bersih untuk tempat tinggal warga.

Sinergi SMF dan Bank Dinar tersebut telah direalisasikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama Uncommitted Facility Line yang ditandatangani langsung oleh Kepala Unit Usaha Syariah (UUS) SMF, Leo Khadafi, Direktur Utama Bank Dinar Mustaen, pada Kamis di Mataram.

 

Dukung Sektor Properti

20160908-Properti-Jakarta-AY
Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Sepanjang semester I-2016, pertumbuhan KPR mencapai 8,0%, sehingga diperkirakan pertumbuhan KPR hingga semester I-2017 menjadi 11,7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama Bank Dinar, Mustaen mengatakan Bank Dinar berkomitmen dalam memberikan perhatian lebih untuk mendukung sektor properti secara masif melalui berbagai program yang diperuntukan baik langsung kepada masyarakat maupun pembiayaan kepada pengembang. 

Selain pembiayaan KPR Syariah, Bank Dinar juga telah meluncurkan Program Pembiayaan Griya Mikro, yang diperuntukan bagi masyarakat yang ingin membeli tanah, membangun rumah hingga renovasi rumah. 

“Kami berharap sinergi ini bisa menjawab kebutuhan serta memfasilitasi masyarakat dalam hal memiliki rumah hunian yang layak dan meningkatkan kualitas masyarakat di wilayah NTB. Semoga kedepannya sinergi antara Bank Dinar dan SMF semakin solid dan membuka potensi pembiayaan yang lebih besar” pungkas Mustaen.

DJKN: Pemerintah Segera Cairkan PMN Rp 1,53 Triliun ke SMF

program sejuta rumah
Keberadaan PT SMF sebagai lembaga pembiayaan yang dibentuk Pemerintah menjadi sangat penting dalam memasok dana jangka panjang

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan Pemerintah akan segera mencairkan suntikan modal negara atau penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp 1,53 triliun tahun 2023 ini.

Kasubdit Kekayaan Negara Dipisahkan 2 C Dikretorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nahdi, menyampaikan, sebelum melakukan pencairan PMN, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pendalaman bersama Komisi XI DPR RI pada September 2023.

"Nah, setelah itu dilakukan pendalaman maka pemerintah bisa segera mempercepat proses pencairan PMN kepada SMF sebesar Rp 1,53 triliun," kata Nahdi, saat ditemui di kantor DJKN, Jumat (1/9/2023).

Adapun dana PMN itu akan digunakan untuk pembiayaan ekosistem perumahan dan manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Insyallah setelah September pendalaman dengan Komisi XI, semuanya akan berjalan dengan lebih cepat dan lancar. Karena semua juga sudah sepakat bahwa ini akan dipercepat prosesnya," ujarnya.

Berdasarkan data DJKN, tercatat sejak tahun 2018 hingga Juni 2023, PMN yang diterima PT SMF sebesar Rp 7,8 triliun.

Dana tersebut kemudian di-leverage sehingga bisa membiayai Program FLPP dengan serapan mencapai Rp 17,25 triliun atau setara 481.188 unit rumah.

Adapun di tahun 2023, hingga semester I, PT SMF telah menyalurkan dana dukungan sebesar Rp 2,21 triliun atau setara 59.538 rumah.

 

Penggunaan PMN

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyoga, menyebut hunian yang layak mampu mengurangi prevalensi stunting di Indonesia
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyoga, menyebut hunian yang layak mampu mengurangi prevalensi stunting di Indonesia (dok: Tira)

Di sisi lain, penggunaan dana PMN juga digunakan untuk mendorong penyerapan tenaga kerja. Tercatat pada tahun 2021, dana PMN yang digunakan perseroan dapat mendorong penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.585 individu.

Ananta menegaskan, penyaluran pembiayaan FLPP tidak hanya dari PMN saja, melainkan perseroan turut mengeluarkan surat utang. Maka tercatat realisasi penyaluran pembiayaan FLPP hingga juli 2023 sebesar Rp 17,80 triliun.

Berikut rinciannya, terdiri dari PMN yang diterima Rp 7,80 triliun, penggunaan dana pinjaman melalui penerbitan surat utang Rp 10 triliun. Dengan demikian total keseluruhan dari Rp 17,80 triliun tersebut telah menghasilkan 495.966 unit rumah. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya