Bursa Saham Asia Loyo, Indeks Hang Seng Kembali Bangkit

Di tengah data ekonomi yang akan keluar, bursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Kamis, 30 November 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Nov 2023, 09:15 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 09:15 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (30/11/2023) menjelang data ekonomi wilayah di Asia Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (30/11/2023) menjelang data ekonomi wilayah di Asia Pasifik.

Mengutip CNBC, China akan merilis indeks purchasing managers pada November. Sedangkan Jepang merilis penjualan ritel pada Oktober 2023 tumbuh lebih rendah dari perkiraan sebesar 4,2 persen year on year (YoY).

Sementara itu, angka output industri Korea Selatan mengejutkan pasar. Output industri Korea Selatan mencatat penurunan 3,5 persen dibandingkan ekspektasi kenaikan 0,5 persen dari ekonom yang disurvei oleh Reuters. Korea Selatan juga akan mengumumkan keputusan suku bunga.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah. Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,25 persen, sedangkan indeks Topix merosot 0,14 persen. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,29 persen. Di sisi lain, indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 17.108,lebih tinggi dari penutupan perdagangan Senin 16.993,44.

Di wall street, tiga indeks saham acuan mendatar meski ekonomi AS tumbuh lebih tinggi dari yang diharapkan. Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal III 2023 tercatat 5,2 persen, lebih tinggi dari prediksi Dow Jones sebesar 5 persen.

Indeks Dow Jones menguat 0,04 persen. Indeks S&P 500 susut 0,09 persen dan indeks Nasdaq tergelincir 0,16 persen.

Perdagangan 29 November 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu, 29 November 2023 yang dipimpin bursa saham Hong Kong. Sedangkan indeks saham China ditutup ke level terendah lebih dari sebulan seiring investor menilai laba dan komentar dari anggota dewan the Federal Reserve (the Fed).

 

 

 

Indeks Hang Seng

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Dikutip dari CNBC, saham raksasa pengiriman makanan China Meituan anjlok 12 persen setelah peringatan perlambatan permintaan untuk layanannya pada laporan laba kuartal III 2023.

Raksasa e-commerce China Pinduoduo membukukan pertumbuhan pendapatan 94 persen pada kuartal III 2023. Realisasi pertumbuhan Alibaba jauh melampui Alibaba sebesar 9 persen pada periode yang sama.

Indeks CSI 300 melemah 0,86 persen ke posisi 3.488,31. Indeks CSI 300 turun ke level terendah sejak akhir Oktober. Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 2,47 persen pada jam terakhir perdagangan, memimpin koreksi di antara indeks acuan utama di Asia.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,29 persen ke posisi 7.035,3. Indeks acuan menguat setelah rilis inflasi Oktober melambat menjadi 4,8 persen, level terendah sejak Januari 2022.

Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir ke posisi 2.519,81 usai sentuh level tertinggi dalam dua bulan. Indeks Kosdaq naik 0,73 persen ke posisi 822,44. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,26 persen ke posisi 33.321,22. Indeks Topix susut 0,51 persen ke posisi 2.364,5.

Penutupan Wall Street pada 29 November 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Rabu, 29 November 2023. Indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup mendekati posisi mendatar, tetapi rata-rata indeks acuan mencatat kenaikan terbesar pada 2023.

Dikutip dari CNBC, Kamis (30/11/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 13,44 poin atau 0,04 persen ke posisi 35.430,42. Indeks S&P 500 melemah 0,09 persen ke posisi 4.550,58. Indeks Nasdaq tergelincir  0,16 persen ke posisi 14.258,49.

Sementara itu, indeks acuan mendekati level tertinggi pada November 2023. Untuk mencapai penutupan pada level tertinggi, indeks Dow Jones perlu naik sekitar 0,5 persen pada 2023. Indeks S&P 500 berjarak sekitar 0,8 persen dari penutupan tertinggi tahun ini, sedangkan indeks Nasdaq sekitar 0,7 persen.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham General Motors (GM) naik sekitar 9,4 persen setelah perusahaan mengumumkan pembelian kembali atau buyback USD 10 miliar dan kerek dividen. Saham NetApp melonjak 14,6 persen seiring laba yang lebih baik.

Saham Philips 66 menguat 3,6 persen setelah Ellliott Investment Management membeli saham senilai USD 1 miliar di perusahaan energi tersebut.

 

Imbal Hasil Obligasi

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun di bawah 4,3 persen untuk pertama kalinya sejak September, memberikan dukungan terhadap valuasi saham. Data yang dirilis pada Rabu pekan ini menunjukkan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2023 tumbuh pada tingkat tahunan yang lebih kuat dari perkiraan sebesar 5,2 persen.

Peningkatan tersebut terutama berasal dari revisi belanja pemerintah dan investasi pada bangunan non-perumahan. “Kita mungkin perlu mencerna kenaikan dan saya tidak terkejut jika hal itu terjadi pada awal Desember, yang secara historis cenderung kita lihat,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall.

Ia menuturkan, pada saat yang sama, Desember secara historis adalah bulan terbaik dalam setahun dengam mengalahkan kinerja rata-rata. Hal ini seiring ada kenaikan frekuensi perdagangan. “Jadi saya tidak terkejut kami terus mengalami pergerakan positif di pasar antara sekarang dan akhir tahun,” tutur dia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya