Kinerja Anjlok, Begini Kata Bos Surya Esa Perkasa

Mengacu laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Surya Esa Perkasa mencatatkan pendapatan sebesar USD 232,63 juta.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Des 2023, 18:29 WIB
Diterbitkan 06 Des 2023, 18:29 WIB
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan laporan keuangan 2022, Senin (20/2/2023). Emiten yang bergerak di bidang energi dan kimia melalui kilang LPG dan pabrik amoniak catat rekor pendapatan pada 2022. (Foto: Surya Esa Perkasa)
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). (Foto: Surya Esa Perkasa)

Liputan6.com, Jakarta PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) membukukan kinerja keuangan yang kurang memuaskan hingga kuartal III 2023. Hal itu tercermin dari penurunan pendapatan dan laba bersih pada periode tersebut. 

Mengacu laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Surya Esa Perkasa mencatatkan pendapatan sebesar USD 232,63 juta. Angka itu merosot 58,23 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD 557,03 juta. 

Sedangkan, Perseroan membukukan laba bersih senilai USD 9,76 juta. Hasil ini menurun 90,66 persen dari kuartal III 2022 sebesar USD 104,64 juta. 

Terkait penurunan kinerja tersebut, Presiden Direktur Surya Esa Perkasa Kanishk Laroya menuturkan pendapatan hingga kuartal III 2023 menurun 58 persen. Ini mengingat, harga komoditas mengalami penurunan hingga periode sembilan bulan pertama 2023. 

"Penekan kinerjanya sebenarnya hanya amonia. Kalau kami lihat dari sisi operasionalnya, kita jauh lebih efisien dari tahun-tahun  sebelumnya dan sedang melakukan semua operasional perusahaan itu dan kalau kami lihat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, itu terbaik saat ini. Jadi penekan kinerjanya hanya harga produk atau harga komoditas," kata Kanishk dalam paparan publik, Rabu (6/12/2023). 

Meski demikian, ESSA memperkirakan harga amonia akan tetap pada tingkat yang tinggi dibandingkan pada sembilan bulan pertama 2023, karena harga komoditas meningkat. seiring dengan meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Ia melanjutkan, ESSA secara konsisten memprioritaskan pengurangan biaya yang terkendali dan peningkatan keunggulan operasional, dan perusahaan akan tetap fokus pada bidang ini. "Perseroan tidak memiliki rencana penghentian operasional pabrik pada tahun 2024, sehingga pencapaian produksi diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 2024," kata dia. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasokan Amonia

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan laporan keuangan 2022, Senin (20/2/2023). Emiten yang bergerak di bidang energi dan kimia melalui kilang LPG dan pabrik amoniak catat rekor pendapatan pada 2022. (Foto: Surya Esa Perkasa)
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) mengumumkan laporan keuangan 2022, Senin (20/2/2023). Emiten yang bergerak di bidang energi dan kimia melalui kilang LPG dan pabrik amoniak catat rekor pendapatan pada 2022. (Foto: Surya Esa Perkasa)

Pasokan amonia diperkirakan akan tetap terbatas hingga akhir 2023, akan tetapi diharapkan terdapat kenaikan permintaan pada 2024. Namun situasi tersebut akan bergantung pada perkembangan situasi ekonomi di China.

Bahkan, sistem SAP akan diterapkan di seluruh ESSA Group sebagai bagian dari transformasi digital Perseroan. Kemudian, studi kelayakan proyek Amonia Biru terus berlanjut. Fase 1 telah selesai dan Fase 2 kini sedang berlangsung. Proyek ini diharapkan selesai pada awal  2027. "ESSA terus melakukan eksplorasi peluang di lebih banyak proyek hilir gas," tandasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya