Liputan6.com, Jakarta - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan penyelesaian akuisisi 8 persen participating interest di wilayah kerja Jabung, Jambi. Akuisisi atau pengambilalihan dilakukan oleh anak usaha dari perseroan yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) dari PT GPI Jabung Indonesia (GPI).
Pada 7 Juni 2023, RETJ dan GPI telah menandatangani perjanjian jual beli participating interest bersyarat, sebagaimana diubah dengan perubahan terakhir berdasarkan amandemen perjanjian bersyarat tersebut pada 6 September 2023.
Baca Juga
Persetujuan terhadap transaksi tersebut telah diperoleh dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui satuan kerja khusus pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (SKK Migas) pada 22 Desember 2023.
Advertisement
"Perseroan dan GPI telah menyelesaikan transaksi pada tanggal 29 Desember 2023," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Rukun Raharja Tbk, Yuni Pattinasarani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/1/2024).
Transaksi tersebut berdampak pada bertambahnya portofolio perseroan di bidang usaha investasi hulu migas di Indonesia. Kondisi itu juga akan berdampak pada bertambahnya pendapatan dan laba perseroan.
Tak kalah penting, transaksi ini menguatkan peluang atas potensi-potensi usaha pendukung hulu migas yang dimiliki perseroan, seperti pengembangan infrastruktur migas dan alokasi migas.
Pada perdagangan hari ini, Kamis 4 Januari 2024, saham RAJA turun 5,70 persen ke posisi 1.490. Frekuensi perdagangan saham saat ini tercatat sebanyak 3.446 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 16,66 juta lembar senilai Rp 25,5 miliar. Dalam sepekan, harga saham RAJA naik 13,74 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham RAJA naik 55,21 persen.
Penjualan Gas Melonjak, Rukun Raharja Cuan Rp 149,7 Miliar di Semester I 2023
Sebelumnya diberitakan, perusahaan minyak dan gas (migas) PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih USD 9,9 juta atau setara dengan Rp149,7 miliar pada semester I 2023.
Nilai tersebut naik signifikan, yaitu 195 persen, dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 3,3 juta dolar AS atau Rp49,9 miliar.
“Pendapatan bersih perseroan mengalami kenaikan sebesar 32 persen, di mana pada periode yang sama di tahun sebelumnya Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar 56 juta dolar AS (Rp846 miliar) sedangkan di tahun ini Pendapatan bersih Perseroan adalah sebesar 73,8 juta dolar AS (Rp1,16 triliun),” kata Direktur Utama Rukun Raharja Djauhar Maulidi dikutip dari Selasa (1/8/2023).
Menurut Djauhar, terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi kenaikan kinerja keuangan Perseroan, salah satunya yaitu penambahan konsumen baru yang memengaruhi kenaikan penjualan gas.
Kemudian, kenaikan tolling fee, baik dari pipa gas eksisting Perseroan maupun pipa minyak mentah Rokan, yang saat ini sudah full stream. Selain itu juga kontribusi dari investasi di bidang hulu migas yang cukup tinggi karena harga minyak mentah dunia yang cukup stabil pada semester pertama tahun 2023.
Adapun untuk penyerapan belanja modal, Perseroan mencatat nilai 32 juta dolar AS atau Rp483,9 miliar sampai dengan Juni 2023. Nilai itu setara dengan 63 persen dari total anggaran belanja.
Direktur Keuangan Rukun Raharja Oka Lesmana menjelaskan penggunaan belanja modal tersebut untuk penyertaan atau investasi Perseroan pada salah satu blok minyak di Sumatra serta pembangunan stasiun induk CNG di Jawa Tengah.
"Juga untuk pembangunan pipa untuk konsumen baru yang berada di provinsi Riau dan joint study untuk proyek pengelolaan minyak dan gas di Blok Jabung Tengah, Propinsi Jambi," kata Oka.
Advertisement
Bos SKK Migas Minta Rencana Pengembangan Blok Masela Kelar Sebulan
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto meminta rencana pengembangan di Blok Masela bisa rampung dalam satu bulan. Menyusul resminya Pertamina dan Petronas yang mengambil alih hak paritisipasi di Blok Masela.
Diketahui, akhir Juli ini, konsorsium Pertamina melalui Pertamina Hulu Energi dan Petronas resmi mencaplok hak partisipasi sebesar 35 persen dari Shell. Perusahaan migas Indonesia dan Malaysia itu bakal menggarap potensi LNG di Blok Masela bersama Inpex Masela Ltd.
"Untuk penyamaan visi, koordinasi membahas dari aspek teknis dan juga jadwal pelaksanaan Abadi Masela, rencananya Agustus (2023)," kata Dwi Soetjipto saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (31/7/2023).
Dia menargetkan pembahasan pengembangan dari konsorsium itu untuk rampung selama Agustus 2023. Sehingga, implementasi penggarapan bisa langsung dilakukan.
"Pokoknya selama bulan Agustus semuanya harus selesai, sehingga kita harapkan nanti setelah itu segera disampaikan kelengkapan dari revisi POD-nya," sambungnya.
Dwi menjelaskan, berbagai poin secara komprehensif harus dilakukan dalam periode tersebut. Utamanya, mengenai jadwal atau rencana pelaksanaan penggarapan proyek.
Kontribusi Pertamina
Dia berharap, masuknya Pertamina ke Blok Masela bisa mengungkit kontribusi yang semakin besar. Dwi berharap Pertamina bisa menjadikan Blok Masela jadi penopang ketahanan energi Tanah Air.
"Kami harapkan hadirnya Pertamina dalam project ini akan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Tentu proyek ini harus segala selesai, on stream dan segera memberikan dampak terhadap energy security yang dibutuhkan," urainya.
"Tentu saja akan memberikan dampak finansial. semakin cepat, finansial semakin baik," imbuh Dwi Soetjipto.
Advertisement
Rukun Raharja Catat Untung USD 10,83 Juta Sepanjang 2022
Perusahaan Migas terkemuka, PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) baru saja merilis laporan keuangan tahun buku 2022.
Perseroan membukukan laba bersih USD 10,83 juta, lebih besar secara signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu USD 3,39 juta, naik lebih dari tiga kali lipat atau 319,5 persen secara year on year (yoy).
Pada laporan yang sama tersebut, Perseroan membukukan pendapatan USD 126,69 juta, naik 29 persen secara year on year (yoy) dari USD98,94juta.
Direktur Perseroan Oka Lesmana menyampaikan bahwa kenaikan kinerja keuangan yang signifikan tersebut memperlihatkan salah satu upaya terbaik Perseroan dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi secara gencar di berbagai lini bisnis.
Semenjak tahun 2021, Perseroan telah melakukan investasi dalam bisnis Compressed Natural Gas (CNG), Water Treatment Plant, LPG Facility Terminal dan juga Perseroan turut serta berpartisipasi dalam konsorsium Proyek Pipa Rokan.
Terkait kenaikan laba yang signifikan pada tahun 2022, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah kontribusi dari Proyek Pipa Rokan. Proyek tersebut sudah memberikan kontribusi pendapatan semenjak Februari 2022.
Ditambah pendapatan investasi pada tahun 2022 yang mengalami kenaikan, terutama karena pengaruh harga minyak mentah yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sehingga kontribusi dari pendapatan investasi itu sendiri di tahun 2022 adalah sebesar USD 6,98 juta, naik 227 persen secara year on year (yoy).