Mengintip Gerak Saham BRIS Usai Umumkan Kinerja 2023

Melansir data RTI, saham BRIS dibuka pada posisi 2.330 dan bergerak pada rentang 2.270-2.400.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Feb 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 18:15 WIB
Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat memaparkan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat memaparkan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

Liputan6.com, Jakarta Saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) telah berhasil menguat pada awal pekan ini. Namun saham BRIS berbalik arah usai mengumumkan kinerja 2023.

Saham Bank Syariah Indonesia turun 1,29 persen ke posisi 2.300 pada hari ini, Kamis 1 Februari 2023. Melansir data RTI, saham BRIS dibuka pada posisi 2.330 dan bergerak pada rentang 2.270-2.400.

Frekuensi perdagangan saham BRIS tercatat sebanyak 23.036 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 92,26 juta lembar senilai Rp 214,70 miliar.

Kendati begitu, harga saham BRIS naik 12,75 persen dalam sepekan. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham BRIS naik 64,87 persen. Sepanjang 2023, BSI berhasil membukukan pertumbuhan laba 33,88 persen (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

“Alhamdulillah, di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri berhasil mencetak kinerja yang sangat baik. Hal ini tidak lepas dari langkah BSI dalam melakukan strategic response yang tepat, adaptif, dan terus berinovasi pada bisnis yang memiliki demand tinggi di market. Juga didukung komitmen kami yang senantiasa melakukan optimalisasi literasi inklusi keuangan syariah di seluruh sektor potensial,” ujar Hery.

Adapun penghimpunan DPK BSI hingga Desember 2023 mencapai Rp 293,77 triliun, tumbuh 12,35 persen yoy. Dari jumlah tersebut, komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp 124,73 triliun atau 40 persen dari keseluruhan DPK.

Selain itu, pencapaian kinerja positif BSI 2023 juga didukung oleh naiknya pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang naik 12,08 persen (yoy) menjadi Rp 4,20 triliun. Pada 2023, customer based perseroan berkembang menjadi 19,65 juta nasabah dengan pertumbuhan mencapai 5 juta nasabah pasca merger, dan saat ini BSI menjadi bank syariah dengan customer based terbesar di dunia.

Sejumlah rasio keuangan lainnya juga menunjukkan performa kuat BSI pada 2023. Hal itu tercermin dalam capaian aset yang mencapai Rp354 triliun atau tumbuh 15,67 persen, return of asset (ROA) sebesar 2,35 persen, dan return of equity (ROE) mencapai 16,88 persen, serta didukung oleh rasio pencadangan yang kuat pada posisi 194,35 persen.

Kinerja yang baik juga ditopang oleh efisiensi yang tepat. Terlihat dari BOPO BSI yang dapat ditekan dengan baik pada posisi 71,27 persen atau membaik dari posisi yang sama di tahun sebelumnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya