Liputan6.com, Jakarta PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), emiten pionir distribusi Compressed Natural Gas (CNG) di Indonesia pada Senin, 1 April 2024 menyampaikan Laporan Keuangan Audit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Mengutip laporan keuangan tersebut, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 377 miliar sepanjang 2023, dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 8,5 miliar.
Direktur Utama CGAS, Andika Purwonugroho menuturkan pencapaian selama 2023, menjadi awal yang baik sebagai emiten baru di pasar modal. Perseroan sendiri, baru mencatatkan sahamnya pada awal 2024.
Advertisement
“Perseroan akan terus berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kinerja Perseroan kedepannya,” ujar Andika dalam siaran pers, dikutip Kamis (4/4/2024).
Andika juga menyampaikan target Perseroan untuk 2024, dimana Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha sekitar 30-35% menjadi sebesar Rp 500 miliar untuk 2024.
“Perseroan optimis dapat meningkatkan kinerja Perseroan di tahun ini, pengembangan area distribusi di wilayah Jawa didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap produk CNG, sebagai substitusi dari LPG dan BBM, khususnya dari sektor ritel,” jelas Andika.
Andika juga menambahkan selama kurun waktu satu tahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam permintaan akan CNG di sektor ritel, yang dipicu oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat penggunaan CNG yang lebih menguntungkan daripada LPG dan BBM.
Selain dari sektor ritel, permintaan akan produk CNG juga terus meningkat dari sektor industri. Hal ini didukung oleh kesuksesan Perseroan dalam memperoleh beberapa kontrak baru dengan pelanggan-pelanggan industry baru pada akhir 2023.
Perseroan memproyeksikan permintaan terhadap Compressed Natural Gas (CNG) akan terus meningkat, yang didorong dari inisiatif pemerintah untuk terus mengurangi penggunaan LPG.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Subsidi LPG
Upaya pemerintah untuk memangkas subsidi LPG ini telah mendorong konsumen untuk mulai beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti CNG, yang juga menawarkan harga yang kompetitif.
Pada 2024, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi Perseroan dengan membuka beberapa stasiun CNG baru lagi.
“Di 2024 ini kami menargetkan untuk mencatatkan laba bersih Perseroan sekitar sebesar Rp 20 miliar, yang tentunya didorong dengan peningkatan permintaan CNG,” pungkasnya.
Advertisement