Bank Jago Raup Laba Rp 22 Miliar pada Kuartal I 2024

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengumumkan kinerja solid pada kuartal I 2024. Pada periode tersebut, Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 22 miliar atau tumbuh 24% dari akhir Maret 2023 sebesar Rp 18 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Apr 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2024, 06:00 WIB
Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah,  serta Mass Market. (Dok Bank Jago)
Bank Jago dikembangkan sebagai bank berbasis teknologi untuk nasabah segmen pasar Ritel, Usaha Kecil dan Menengah, serta Mass Market. (Dok Bank Jago)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengumumkan kinerja solid pada kuartal I 2024. Pada periode tersebut, Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 22 miliar atau tumbuh 24% dari akhir Maret 2023 sebesar Rp 18 miliar.

“Walaupun situasi perekonomian global masih mengalami ketidakpastian, strategi bisnis dan fundamental kuat Bank Jago mampu membawa pertumbuhan yang positif dan berkualitas. Pencapaian ini menjadi momentum yang baik bagi Bank Jago untuk melanjutkan pertumbuhan secara berkelanjutan ke depan,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (27/4/2024).

Selain laba, Bank Jago membukukan pertumbuhan, baik dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit. Per kuartal I-2024, Bank Jago berhasil melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah dibandingkan pencapaian kuartal I-2023 yang mencapai 7,5 juta nasabah.

Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 42% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Per Maret 2024 DPK mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023. Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63% atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37% atau Rp 4,9 triliun.

“Mengawali tahun ini, kami tetap konsisten menggunakan strategi kolaborasi dengan ekosistem. Ini merupakan cara efektif untuk bertumbuh secara solid dan sejalan dengan aspirasi kami untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” ungkap Arief.

Ekosistem Strategis

(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago
(Ilustrasi PT Bank Jago Tbk (ARTO) Dok: Bank Jago

Mitra ekosistem strategis, di antaranya ekosistem GoTo dengan GoPay Tabungan serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 65% berasal dari mitra ekosistem.

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 32% yoy. Penyaluran kredit pada akhir kuartal I-2024 mencapai Rp 14,3 triliun, meningkatkan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 10,8 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Penyaluran kredit Bank Jago dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,6% atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3%.

Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun atau tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 55%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya