Laba 2023 Dipakai untuk Ekspansi, Moratelindo Absen Sebar Dividen

PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo memutuskan untuk mengalokasikan seluruh laba tahun buku 2023 untuk pengembangan dan ekspansi perusahaan. Artinya, perseroan tidak akan membagikan dividen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jun 2024, 14:43 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2024, 14:43 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo memutuskan untuk mengalokasikan seluruh laba tahun buku 2023 untuk pengembangan dan ekspansi perusahaan. Artinya, perseroan tidak akan membagikan dividen.

Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan hari ini, Kamis 13 Juni 2024 di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

 

"Untuk pembagian dividen tahun buku 2023, tidak ada. Alasannya, laba tahun buku 2023 akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan," kata Chief Strategic Business Officer Moratelindo, Resi Y. Bramani dalam paparan publik perseroan, Kamis (13/6/2024).

Resi menambahkan, perseroan telah mempersiapkan beberapa strategi bisnis untuk tahun ini. Seperti inovasi produk dengan launching produk baru. Lalu peningkatan kapasitas data center, kapasitas backbone dan jaringan FTTH.

"Lalu yang ketiga, kami memperkuat struktur permodalan yang didukung oleh perbankan. Institusi lainnya dan investor pasar modal. Tentunya yang penting juga yaitu peningkatan kualitas SDM dan digitalisasi internal proses," imbuh dia.

Laba bersih

Pada tahun buku 2023, EBITDA Perseroan mengalami peningkatan dari Rp 2,19 triliun pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp 2,23 triliun pada 2023, dengan EBITDA margin 47% pada 2022 menjadi 52% pada 2023. Laba bersih juga mengalami peningkatan dari Rp 673 miliar pada 2022 menjadi Rp 679 miliar pada 2023, dengan net profit margin menjadi menjadi 16% pada 2023 dibanding 14% pada 2022.

Perseroan tetap mempertahankan status keuangan yang kuat, dengan peningkatan ekuitas dari Rp 6,24 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 6,92 triliun pada akhir 2023, atau meningkat 11%. Debt to Equity Ratio (DER) juga membaik dari 139,14% pada 2022 menjadi 115,18% pada 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Konektivitas Masyarakat

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Chief Technology Officer Moratelindo, Michael C. McPhail menambahkan, perseroan terus melanjutkan dedikasinya terhadap pertumbuhan dan konektivitas masyarakat, yang dibuktikan dengan peningkatan jumlah homepass sejumlah 548.674 di tahun 2022 menjadi 692.090 pada 2023.

Bersamaan dengan itu, pelanggan segmen retail yang pada 2022 berjumlah 139.301 pelanggan, tumbuh menjadi 166.120 pelanggan pada 2023. Selain itu, segmen enterprise juga melaporkan peningkatan pelanggan korporasi baik dari swasta maupun pemerintah yaitu dari 8.621 pelanggan pada 2022 menjadi 10.237 pelanggan pada 2023.

"Peningkatan tersebut terjadi berkat perluasan jaringan access dan Fiber to the Building (FTTB) yang pada tahun 2022 sejumlah 227 gedung menjadi 244 gedung di tahun 2023, serta peningkatan kapasitas bandwidth pada tahun 2022 sebesar 25.900 G menjadi 29.700 G di tahun 2023," beber Michael.

Perseroan juga tetap fokus mengembangkan segmen bisnis ritel FTTH dan FTTX (Oxygen.id), khususnya di wilayah dengan permintaan tinggi. Pada 2023, perusahaan juga mengembangkan produk baru seperti Moratelindo Network Interconnect and Content Autonomous (MoNICA) yang diluncurkan pada Januari 2024.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya