Liputan6.com, Jakarta - Jakarta - Emiten pengelola gerai ayam KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah melakukan transaksi pengambil bagian saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) senilai Rp 160,43 miliar. JAl merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berdomisili di Jakarta Selatan dan merupakan perusahaan terkendali dari Perseroan yang memiliki proyek berupa peternakan ayam terintegrasi di Kabupaten Banyuwangi.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabj (3/7/2024), transaksi yang telah dilaksanakan adalah penerbitan 229.181 lembar saham Seri A yang diambil bagian oleh Fast Food Indonesia sebanyak 160.427 lembar saham Seri A atau setara dengan 70% dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh JAI.
Baca Juga
Transaksi tersebut merupakan transaksi yang mengandung unsur transaksi afiliasi penyertaan dalam badan usaha sebagaimana didefinisikan dalam POJK 42/2020. Hal tersebut dikarenakan Perseroan memiliki lebih dari satu orang anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sama dengan JAI.
Advertisement
Transaksi ini juga merupakan transaksi material sebagaimana didefinisikan dalam POJK 17 l, di mana nilai transaksi lebih dari 20% dari jumlah ekuitas Perseroan yang berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp 723,88 miliar.
Transaksi dilaksanakan selaras dengan langkah pengembangan usaha Perseroan yang membutuhkan pasokan bahan baku yang dapat memenuhi kebutuhan usaha restoran milik Perseroan dengan tujuan Perseroan dapat mengakomodir kebutuhan bahan baku daging ayam potong dan olahan daging ayam untuk disajikan kepada pelanggan restoran.
Dengan demikian, Perseroan mempertahankan persentase kepemilikan sahamnya sebanyak 70% di JAl dan dukungan kegiatan usaha dari JAl melalui pasokan bahan baku ayam dan olahan daging ayam dari peternakan ayam terintegrasi yang dimiliki oleh JAI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan standarisasi Perseroan.
Pendapatan Naik 18 Persen, Pengelola KFC Cetak Laba Rp 32,22 Miliar
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola gerai restoran cepat saji KFC membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Pengelola KFC ini mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba hingga Juni 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Agustus 2022, ditulis Sabtu (27/8/2022), PT Fast Food Indonesia Tbk meraih pendapatan Rp 2,86 triliun hingga Juni 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 18,10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,42 triliun.
Beban pokok penjualan tumbuh 16,04 persen menjadi Rp 1,08 triliun selama semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 933,30 miliar. Dengan demikian, laba bruto perseroan naik 19,38 persen menjadi Rp 1,78 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,49 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi Rp 1,41 triliun pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,28 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 332,64 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 303,42 miliar. Beban operasi lain turun menjadi Rp 7,18 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,36 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba usaha Rp 64,47 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 74,84 miliar.
Advertisement
Ekuitas dan Liabilitas
PT Fast Food Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan Rp 32,66 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 76,91 miliar. Laba per saham dasar tercatat Rp 8 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 19.
Total ekuitas tercatat Rp 978,65 miliar pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 919,18 miliar. Total liabilitas perseroan susut menjadi Rp 2,57 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,63 triliun. Aset perseroan tercatat Rp 3,55 triliun pada 30 Juni 2022. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 416,65 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 601,01 miliar.