Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan penurunan kinerja baik dari sisi pendapatan maupun laba pada semester I 2024. Hingga 30 Juni, pendapatan perseroan turun 3,64 persen menjadi Rp 16,41 triliun dari Rp 17,03 triliun ada semester I 2023.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (2/8/2024), beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 12,55 triliun dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp 12,62 triliun. Sehingga diperoleh laba kotor Rp 3,86 triliun, turun dari Rp 4,42 triliun pada semester I 2023.
Baca Juga
Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban penjualan Rp 3,86 triliun, beban umum dan administrasi Rp 1,19 triliun, dan penghasilan keuangan Rp 142,43 miliar. Kemudian beban keuangan tercatat sebesar RP 661,98 miliar, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 7,45 miliar, dan beban operasi lainnya sebesar Rp 10,11 miliar.
Advertisement
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 501,48 miliar. Laba itu turun 42,11 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang sebesar RP 866,24 miliar.
Aset sampai Juni 2024 turun menjadi Rp 78,02 triliun dari RP 81,82 triliun pada semester I 2023. Liabilitas turun menjadi Rp 28,12 triliun dari Rp 31,77 triliun pada Desember 2023. Ekuitas turun tipis menjadi Rp 47,75 triliun pada semester I 2024 dibanding akhir tahun lalu yang sebesar Rp 47,8 triliun.
Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 0,26 persen ke posisi Rp 3.860 per saham. Harga saham SMGR dibuka stagnan di posisi Rp 3.850 per saham. Harga saham SMGR berada di level tertinggi Rp 3.950 dan level terendah Rp 3.820 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.286 kali dengan volume perdagangan 145.974 saham. Nilai transaksi Rp 56,9 miliar.
Â
Kinerja Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan kinerja perseroan untuk kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 8,38 triliun. Pendapatan ini naik 6,27 persen dibandingkan Rp 8,94 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara pendapatan turun, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 6,17 triliun pada kuartal I 2024, dibanding Rp 6,49 triliun pada kuartal I 2023. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 2,21 triliun, turun dari Rp 2,45 triliun pada kuartal I 2023.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (11/5/2024), perseroan membukukan beban penjualan Rp 595,82 miliar, serta beban umum dan administrasi Rp 697,7 miliar.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan Rp 77,18 miliar, beban keuangan Rp 335,28 miliar, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura Rp 4,09 miliar, dan beban operasi lainnya Rp 483 juta. Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2024 sebesar Rp 471,81 miliar.
Laba itu turun 15,99 persen dibanding laba perseroan pada kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 471,81 miliar. Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2024 turun menjadi Rp 81,03 triliun dibanding Rp 81,82 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas turun menjadi Rp 30,52 triliun dari Rp 31,77 triliun pada Desember 2023. Ekuitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi Rp 48,31 triliun dibanding Rp 47,8 triliun pada Desember tahun lalu.
Â
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan dari sisi pendapatan. Namun seiring beban yang ikut naik, laba perseroan mengalami penyusutan.
Melansir laporan keuangan Semen Indonesia dalam keterbukaan informasi Bursa efek Indonesia (BEI), Rabu (13/3/2024), PT Semen Indonesia Tbk membukukan pendapatan Rp 38,65 triliun pada 2023. Pendapatan ini naik 6,25 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp 36,38 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pada 2023 naik menjadi Rp 28,47 triliun dari Rp 25,7 triliun pada 2022. Alhasil, laba kotor perseroan pada 2023 terpangkas menjadi Rp 10,18 triliun dari Rp 10,68 triliun pada 2022.
Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 2,52 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,35 triliun, penghasilan keuangan Rp 207,34 miliar, dan beban keuangan Rp 1,39 triliun. Bersamaan dengan itu, perseroan membuka bagian atas hasil laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar RP 16,95 miliar dan pendapatan operasi lainnya Rp 191,22 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 2,17 triliun. Laba ini turun 8,22 persen dibandingkan laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 2,36 triliun.
Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 tercatat sebesar RP 81,82 triliun, turun dari Rp 82,96 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 31,77 triliun dari Rp 33,27 triliun pada 2022. Sementara ekuitas per 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 47,8 triliun dari Rp 47,24 triliun pada 2022.
Tebar Dividen
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 572,04 miliar yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2024. Dividen itu setara Rp 84,72 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (8/5/2024),
Perseroan membagikan dividen berdasarkan data keuangan Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat didistribusikan kepada entas induk sebesar Rp 2,17 triliun. Kemudian saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,59 triliun,dan total ekuitas sebesar Rp 47,80 triliun.
PT Semen Indonesia Tbk membagikan dividen sekitar 26,36 persen dari laba bersih 2023 sebesar Rp 2,17 triliun. Pemerintah Indonesia yang memiliki 51,20 persen saham Perseroan mendapatkan dividen sekitar Rp 292,88 miliar.
Selain itu, sisa laba bersih sebesar 73,64 persen atau Rp 1,5 triliun ditetapkan sebagai cadangan.
Jadwal Dividen
Berikut jadwal pembagian dividen Semen Indonesia untuk tahun buku 2023:
- Tanggal efektif pada 5 Juni 2024
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 16 Mei 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 17 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Mei 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 5 April 2024
- Tanggal pembayaran dividen tunai pada 5 Juni 2024Â
Â
Advertisement